SOEHARTO – LEE BICARAKAN MASALAH REGIONAL DAN BILATERAL ^[1]

Dubes RI di Singapura, Letjen TNI Rukmito Hendraningrat, berpendapat, bahwa PM Singapura Lee K wan Yew dan Presiden Soeharto dalam pembicaraan mereka akan menyinggung masalah2 regional Asia Tenggara, khususnya Vietnam Selatan dan ASEAN.

“Suatu topik tertentu tidak ada”, kata Rukmito kepada pers selesai melaporkan soal kunjungan PM Singapura hari Kamis di Istana Merdeka. PM Lee akan tiba pagi ini untuk memulai kunjungan resminya selama tiga hari di Indonesia.

Menurut rencana, Presiden Soeharto dan PM Lee akan mengadakan pembicaraan “empat mata” di Istana Merdeka Jumat petang.

Menurut Rukmito, PM Lee akan menjelaskan pula hasil2 kunjungannya ke Amerika Serikat dan Jepang baru2 ini yang bersifat umum dan nantinya akan memasuki soal2 hubungan bilateral yang menyangkut bidang ekonomi. “Apa isinya saya belum tahu”, katanya.

Kunjungan PM Lee ke Indonesia dinilainya tepat dan kunjungan ini tentunya akan disusul Soeharto ke Singapura. Kata Rukmito, undangan sudah disampaikan oleh Menteri Pertahanan Singapura Dr. Goh Keng Swee sewaktu berkunjung kemari.

“Undangan tersebut pada prinsipnya sudah disetujui, tinggal menetapkan waktunya saja”.

Dari Jakarta, PM Lee dan rombongan akan mengunjungi Medan dan rapat. Dalam kunjungan tidak resmi ini ia akan melihat2 kemungkinan untuk mendirikan sebuah hotel di Prapat untuk meningkatkan pariwisata disana. “Feasibility study”-nya kini sedang dilakukan oleh pihak Singapura. (DTS)

Sumber: KOMPAS (25/05/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 125-126.