TANAMLAH SAYUR DAN KELAPA DI PEKARANGAN RUMAH

TANAMLAH SAYUR DAN KELAPA DI PEKARANGAN RUMAH

Presiden Anjurkan Kaum Ibu :

Presiden Soeharto menganjurkan kaum ibu rumah tangga untuk menanam sayur­sayuran di pekarangan sendiri. Dengan cara ini karena ibu akan mudah memperoleh sayuran dan sekaligus bisa menghemat uang belanja dapur.

Anjuran ini disampaikan Kepala Negara ketika menyerahkan bibit bayam kepada Ketua PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)/Tim Penggerak PKK Pusat, Ny. Soepardjo Roestam di Bina Graha Rabu kemarin. Hadir menyaksikan acara ini para pengurus PKK Pusat serta sejumlah menteri.

Dengan bahasa yang sederhana, Kepala Negara yang akhir Februari lalu mengunjungi Brunei menceriterakan, di negeri tetangga itu pendapatan per kapitanya sekitar 22.000 dollar AS, karena Brunei adalah negara kaya. Segala sesuatunya bisa dibeli. Akibatnya harga lombok merah sebiji saja kalau dirupiahkan sekitar Rp 100 sampai Rp 150. Tapi karena kaya, rakyat bisa membelinya.

Namun di Indonesia, kata Kepala Negara, jumlah pendapatan perkapita sekarang baru sekitar 540 dollar AS, sehingga tidak bisa segala-galanya dibeli. “Jadi kita harus hemat dan berusaha mengerjakannya sendiri.”

Tidak Perlu Kecewa

Menurut Kepala Negara, usaha mengembangkan tanaman sayur bayam ini memang tampaknya kecil. Tetapi pengaruhnya bisa besar sekali. Antara lain kaum ibu rumah tangga dapat memperoleh ilmu menanam bayam, yang merupakan salah satu jenis sayur yang bergizi baik. Sedangkan hasilnya bila berlebih. mungkin dapat dijual untuk menambah penghasiIan.

Bagi anak-anak “balita” (di bawah lima tahun), kata Presiden, bayam dapat membuat pertumbuhan lebih baik dan memberi daya tahan yang lebih terhadap serangan penyakit.

Dikatakan, para ibu tidak perlu kecewa kalau pada permulaan mencoba menanam bayam ini mengalami kegagalan. “Departemen Pertanian sendiri juga pernah gagal,” tambahnya.

Kepala Negara melalui beberapa pengawal kepresidenan pernah mengusahakan menanam jenis bayam ini di sepanjang Kali Kuningan dan ternyata berhasil baik. Hasil sayur bayam inilah yang oleh Presiden diserahkan kepada Menteri Pertanian Ir. Achmad Affandi untuk dikembangkan selanjutnya.

Selain menyerahkan bibit bayam, Kepala Negara juga menyerahkan buku petunjuk tentang cara-cara menanam.

Tanam Kelapa

Selain bayam, Presiden juga menganjurkan para ibu untuk menanam kelapa di pekarangan masing-masing. Karena tanaman kelapa yang ada sekarang umumnya sudah tua, maka hasil kopra juga sudah berkurang, ditambah lagi kelapa sekarang banyak digunakan di dapur.

Dengan menanam kelapa sendiri, menurut Presiden, kebutuhan rumah tangga akan minyak goreng juga bisa diatasi sendiri. Apalagi mengingat harga minyak goreng yang kian mahal dewasa ini.

Kepala Negara menganjurkan agar kelapa yang ditanam itu dari jenis hibrida. Karena jenis ini dalam tempo 3-4 tahun sudah bisa berbuah. Kecuali menganjurkan, Presiden Soeharto memulai usaha ini dengan membelikan dua bibit hibrida kepada setiap akseptor program keluarga berencana yang untuk tahap pertama akan dimulai di Jawa Timur sebagai proyek perintis.

Selain untuk merangsang peserta KB, proyek ini juga bertujuan untuk menciptakan keluarga kecil dan sejahtera (RA)

Jakarta, Kompas

Sumber : KOMPAS (08/03/1984)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 933-934.


Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.