Banjarmasin, 5 Juni 1998
Kepada
Yth. Bapak H. Moh. Soeharto
di kediaman
TERIMA KASIH ATAS YAYASAN SUPERSEMAR[1]
Dengan hormat,
Ijinkanlah saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-77, sekalipun terlambat, saya mendoakan semoga Bapak Soeharto diberi kekuatan, ketabahan, dan kesehatan lahir maupun batin. Amin 3x ya rabbal ‘alamin.
Dengan memberanikan diri saya sebagai warga yang salalu ingat dengan jasa-jasa Bapak dengan kebaikan dan kemampuan. Terus terang saya tidak rela dengan apa yang termuat di media massa. Dengan rendah hati saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas jasa Bapak Soeharto, yang melalui Yayasan Supersemar. Karena salah satu yang dibantu Yayasan Supersemar semenjak di SLTA.
Pada waktu itu sangat bermanfaat bagi saya hingga sekarang bisa bekerja, dan menghidupi keluarga. Dengan apa saya membalas kebaikan terhadap Bapak. Dengan doa tulus dan kejujuran, semoga Bapak Soeharto diberi ketabahan.
Dengan rendah hati saya bermohon diri, dari isi hati yang telah tertuang dalam surat ini. Dan saya menganggap bahwa Bapak Soeharto adalah pahlawan bangsaku, dan semoga Bapak Soeharto diberi ampunan dan kekuatan.
Cukup sekian terima kasih. (DTS)
Sungkem,
Jasman
Banjarmasin – Kalimantan Selatan
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 910. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.