7 Januari 1974 di depan DPR – RI PRESIDEN SOEHARTO AKAN MENYAMPAIKAN RAPBN 74/75 & RANCANGAN REPELITA II [1]
Jakarta, Angkatan Bersenjata
Pemerintah akan menyampaikan Rancangan REPELITA II dan RAPBN 1974/1975 kepada DPR tanggal 7 Januari yang akan datang. Persiapannya hari Senin kemarin telah dilaporkan oleh Menteri Negara Ekuin/Ketua Bappenas Prof. Widojo Menteri Keuangan Prof. Ali Wardhana dan Gubernur Bank Indonesia Rachmat Saleh kepada Presiden Soeharto di Cendana.
Penyampaian kedua rancangan 1974/75 yang akan datang, itu akan dilakukan oleh Presiden Soeharto dengan satu pidato pengantar. Demikian diterangkan kepada pers oleh Menteri Widjojo setelah melapor kepada Presiden selama 2 1/2 jam tentang jalannya perundingan IGGI dan persiapan rancangan Repelita II dan RAPBN 1974/75 yang akan datang.
Tanggapan
Rancangan Repelita itu meliputi rancangan untuk tahun 1974/1975 hingga 1978/1979 sedangkan RAPBN-nya adalah untuk tahun anggaran 1974/1975 saja.
Diharapkan oleh Menteri, bahwa dengan disampaikannya rancangan itu, baik DPR maupun masyarakat akan dapat memberi kata tanggapan2 pandangan2nya serta bahan2 barunya untuk dapat digunakan lebih lanjut bagi penyusunan Repelita II yang final.
Sudah barang tentu Repelita II ini harus sudah selesai pada 1 April 197 4 nanti, kata Widjojo menambahkan. Sedangkan mengenai RAPBN dikatakan: “Seperti biasa.”
Atas pertanyaan seberapa besar jumlah anggaran RAPBN itu nanti Widjojo menolak untuk menyebutkan dengan mengatakan, bahwa: “itu kan harus disampaikan kepada DPR dulu.” Tetapi diharapkannya setiap tahun anggaran dalam APBN akan meningkat. Diharap lebih meningkat dari pada tahun2 yang sebelumnya, katanya.
Ditanyakan apakah yang jadi prioritas dalam Repelita II nanti dijawab “seperti yang telah digariskan oleh Garis2 Besar Haluan Negara.”
Widjojo mengharapkan benar2, bahwa baik DPR maupun masyarakat setelah Januari yang akan datang benar2 dapat memberikan tanggapan2nya, sehingga Pemerintah dapat menggunakannya dalam mengolah lebih lanjut Repelita II itu.
Menyesalkan
Atas pertanyaan bagaimana mengenai aksi2 yang mendapatkan kesan bahwa Bappenas selama ini kurang terbuka, Widjojo menandaskan:
“Saya sangat menyesalkan, bahwa timbul kesan se-olah2 Bappenas kurang terbuka. Saya ingin menegaskan tidak ada maksud sedikitpun bahwa Bappenas bersifat tertutup. Jika ada kesan demikian, hal itu sangat disesalkan, karena benar2 tak ada maksud bersifat tertutup.”
Atas pertanyaan lebih lanjut apakah ada jaminan, bahwa saran dan tanggapan masyarakat nanti akan didengarkan oleh Pemerintah, Widjojo menjawab “Pemerintah mendengarkan karena itu dianggap perlu untuk bisa memperbaiki lebih lanjut Repelita II tersebut.” (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (18/12/1973)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 152-153.