TANGGAPAN “NATIONAL HERALD” (INDIA) TERHADAP PIDATO PRESIDEN SOEHARTO [1]
Jakarta, Antara
Harian “National Herald” yang terbit di New Delhi menanggapi pidato Presiden Soeharto baru2 ini ketika memperingati konperensi AA di Bandung dalam suatu tajuk rencana harian tersebut mengatakan sikap Presiden Soeharto yang mengatakan bahwa semangat Bandung masih tetap hidup, tepat sekali.
“Waktu diucapkan pidato tersebut tepat, karena Konperensi Bandung yang diadakan setahun sesudah dicapai persetujuan Jenewa tahun 1954 (mengenai soal Vietnam-Red) menyarankan kebangunan kembali Asia Afrika dan mencapai puncaknya dengan pembebasan Indo-cina”.
Dikatakan seterusnya oleh “National Herald”, bahwa dengan hilangnya kolonialisme, timbul bahaya semakin menurunnya solidaritas Asia-Afrika, tetapi kolonialisme tidak akan hilang begitu saja. Dikatakan, bahwa semangat Bandung masih tetap hidup seperti dikatakan oleh Presiden Soeharto, karena kondisi2 Bandung masih tetap hidup, yaitu tantangan terhadap keamanan, intervensi, eksploitasi ekonomi dan bentuk2 lain dari neokolonialisme, dalam suasana Asia, hal2 ini hanya akan dapat hilang dengan persetujuan negara-negara Asia.
Semangat Bandung ini semakin meluas dan mempunyai bentuk yang beraneka warna dan dengan gagalnya politik Amerika Serikat dibagian dunia ini dan dibagian bagian lain, kini timbul kekosongan yang lebih besar daripada diwaktu-waktu yang lalu, yang harus segera diisi. Bandung harus dihidupkan kembali.
“Dikatakan, bahwa faktor yang tidak menentu ialah RRC, tetapi bagian2 lain dari Asia Tenggara harus mendapatkan perasaan keamanan, dan ini tidak berarti dibentuknya pakta2 militer atau seperti yang dilakukan oleh negara2 besar dengan mengadakan pangkalan militer di Diego Garcia”.
“Sesudah mendapatkan pelajaran2 di Indo-cina, Amerika Serikat harus mengembangkan cara pendekatan baru terhadap persoalan2 dunia dan semangat untuk menolong dunia dari bahaya komunisme harus mendapatkan bentuk baru. Terserah kepada masing2 negara Asia. baik sendiri2 maupun secara kolektif, untuk menolong dirinya sendiri dari bahaya komunisme dengan tidak ada ikut campur tangan dari pihak luar. Pakta2 militer dengan Amerika Serikat hanya akan mematikan aspirasi nasional dan menimbulkan konfrontasi2 yang seterusnya hanya akan menolong komunisme”.
Demikian harian “National Herald” di New Delhi dalam tanggapan terhadap pidato Presiden Soeharto pada waktu memperingati 20 tahun Konperensi Bandung. (DTS)
Sumber: ANTARA (05/05/1975)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 814.