TIDAK PERLU MENUTUP-NUTUPI KEADAAN YANG SEBENARNYA
Jakarta, Kompas
Presiden Soeharto minta kepada seluruh masyarakat agar membantu terselenggaranya Sensus Penduduk 1990 yang dimulai pertengahan September nanti dengan bersedia memberikan keterangan sejujurÂjujurnya dan apa adanya. Untuk itu Kepala Negara minta kepada semua pamong desa, para guru, juru penerang dan pemuka masyarakat agar turut menjelaskan arti pentingnya Sensus Penduduk kepada masyarakat.
“Tidak perlu ada yang ditutup-tutupi mengenai keadaan kita yang sebenarnya. Jika keadaan kita memang baik maka hal itu kita syukuri dengan penuh kebahagiaan. Jika keadaan kita temyata kurang baik maka, hal itu kita rasakan sebagai cambuk untuk memperbaiki dengan penuh kesadaran,” kata Kepala Negara ketika membuka rapat kerja persiapan Sensus Penduduk 1990 di Istana Negara, Kamis pagi.
Masyarakat juga diminta tidak perlu khawatir karena untuk pelaksanaan sensus nanti tidak akan dipungut bayaran dan semua keterangan yang diberikan akan dirahasiakan.
“Hanya dengan sensus yang demikian tadi kita dapat memperoleh data yang lengkap dan rinci mencakup seluruh wilayah dan masyarakat,” ujar Presiden.
Dikemukakan, data sensus yang benar-benar dapat dipercaya sangat penting artinya bagi pemerintah dalam menentukan berbagai kebijaksanaan pembangunan dalam memperkirakan kebutuhan sandang, pangan, perumahan, pendidikan, pelayanan kesehatan, penyediaan lapangan kerja dan sebagainya.
Tolok Ukur
Hasil Sensus Penduduk juga dapat digunakan sebagai salah satu tolok ukur tingkat tercapainya pembangunan nasional. Karena itu Kepala Negara meminta agar pelaksanaan sensus penduduk 1990 nanti diselenggarakan dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya.
Sensus 1990 ini merupakan sensus penduduk yang keempat setelah kemerdekaan. Menurut Kepala BPS Azwar Rasjid, pola yang akan dilaksanakan secara teknis tidak banyak mengalami perubahan mendasar dibanding sensus 1980. Hanya sesuai perkembangan teknis statistik mutakhir serta pengalaman lalu telah diadakan penyempurnaan metode dan kerincian derajat penyajian hasilnya.
Sensus dilaksanakan dalam dua tahap yang disebut Sensus Lengkap untuk mengumpulkan beberapa keterangan pokok penduduk dan Sensus Sampel yang akan mencakup keterangan rinci sebagian penduduk. Pencacahan Sensus Lengkap diperkirakan akan mencakup lebih dari 39,0juta rumah tangga dan Sensus Sampel mencakup sekitar dua juta rumah tangga.
Pencacahan akan dilaksanakan dengan cara wawancara Sensus akan berlangsung sampai akhir Oktober 1990. Tanggal 31 Oktober ditentukan sebagai Hari Sensus. Pada hari tersebut secara serentak akan dilakukan pencacahan bagi penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal.
Sumber : KOMPAS (16/02/1990)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 609-611.