ORDE BARU TINGKATKAN HUBUNGAN EKONOMI DENGAN LUAR NEGERI UNTUK KELANCARAN PEMBANGUNAN

ORDE BARU TINGKATKAN HUBUNGAN EKONOMI DENGAN LUAR NEGERI UNTUK KELANCARAN PEMBANGUNAN [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan bahwa salah satu hasil nyata kebijaksanaan politik Orde Baru dan pelaksanaan pembangunan ialah meningkatkan hubungan ekonomi dengan luar negeri yang sangat bermanfaat bagi kelancaran pelaksanaan pembangunan.

Dalam Pidato Kenegaraan di muka sidang DPR hari Sabtu, Presiden menegaskan, berkat jerih payah kita bersama dalam melaksanakan pembangunan nasional maka kemampuan ekonomi Indonesia menjadi semakin besar, oleh karena itu untuk mempercepat lajunya pembangunan, sejak tahun 1974 Indonesia menerima pinjaman2 luar negeri dengan persyaratan kurang lunak dibanding dengan tahun2 sebelumnya.

Dalam memanfaatkan pinjaman yang persyaratannya kurang lunak itu selalu dijaga agar pengembalian pinjaman2 tersebut benar2 tidak memberatkan generasi mendatang dan segala sesuatu tetap dalam batas2 kemampuan ekonomi Indonesia untuk membayar kembali pada waktunya.

Syarat2 pinjaman yang kurang lunak itu ialah jangka waktu pengembalian antara 10 – 20 tahun, termasuk tenggang waktu dan sampai lima tahun dan bunga empat sampai 8,5 persen setahun.

Presiden mengatakan, salah satu bentuk pinjaman dengan persyaratan kurang lunak ialah kredit ekspor yang disediakan negara2 tergabung dalam IGGI, di samping pinjaman2 bersyarat lunak yang tetap mereka sediakan pula. (DTS)

Sumber: ANTARA (16/08/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 646-647.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.