POTENSI MANUSIA MAKIN DIANDALKAN
Tasikmalaya, Suara Karya
Presiden Soeharto menekankan, dalam tahap tinggal landas, pembangunan akan semakin mengandalkan potensi manusia. “Karena potensi manusia itulah yang merupakan kekuatan dinamis pembangunan. Potensi manusia akan menjadi kekuatan jika kualitasnya ditingkatkan, dan organisasi yang mewadahi keijasamanya ditata rapi. Dan koperasi adalah salah satu wadah yang dapat melayani kebutuhan kerja sama rakyat kita, terutama untuk membangkitkan kekuatan ekonomi dan kesejahteraannya”, kata Kepala Negara pada peringatan Hari Koperasi ke-43, Hari Krida Pertanian ke-18, dan Hari Gerakan Keluarga Berencana ke-20, Kamis.
Peringatan acara terpadu yang dikenal dengan nama “Pertasikencana” itu dipusatkan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Untuk menunjang pembangunan yang bergerak makin cepat dan dengan dinamika yang semakin tinggi dalam tahap tinggal landas, ujar Presiden, diperlukan manusia-manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan bersikap mental pembangunan. Manusia demikian hams disiapkan sejak dini. Untuk itu, kesehatan ibu, kesehatan dan kualitas hidup anakĀanak harus terjaga. Ini pulalah yang mengharuskan kita melaksanakan gerakan keluarga berencana secara nasional.
Presiden minta kerja sama antara perusahaan-pemsahaan dengan koperasi dalam bentuk bapak dan anak angkat yang telah berjalan baik selama ini, perlu lebih ditingkatkan lagi. Pembangunan koperasi telah mulai diletakkan dasar-dasamya yang kuat, dengan pemilikan saham oleh koperasi di perusahaan-perusahaan yang akhir-akhir ini telah dirintis bersama.
Menurut Kepala Negara, pemberian kesempatan untuk memiliki saham perusahaan kepada koperasi hendaknya tidak terbatas hanya pada koperasi karyawan perusahaan yang bersangkutan, tetapi juga meliputi KUD dan koperasi-koperasi primer lainnya yang berada di sekitar perusahaan serta yang mempunyai keterkaitan usaha. “Tidak sedikit keuntungan yang dapat dicapai dengan memberikan kesempatan kepada koperasi untuk memiliki sebagian saham pemsahaan tadi. Antara lain akan membangkitkan rasa turut memiliki pemsahaan dari seluruh karyawan, maupun masyarakat di sekitarnya. Ini pasti akan memperkukuh kehidupan pemsahaan”, kata Presiden.
Presiden menegaskan, keberhasilan pembangunan koperasi, pertanian dan melaksanakan program keluarga berencana nasional, mempakan kunci bagi keberhasilan pembangunan nasional. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, mempakan kewajiban dan sekaligus tanggung jawab kita semua untuk terns berencana sekarang ini. Namun harus disadari bahwa semuanya tadi masih hams diperbaiki lagi di tahun tahun yang akan datang, agar dapat mencapai kemajuan-kemajuan yang lebih besar lagi.
Dikatakan, salah satu kemajuan penting yang telah dicapai dalam pelaksanaan pembangunan selama ini adalah keberhasilan dalam mencapai swasembada beras serta meningkatkan produksi perkebunan, petemakan dan perikanan.
Keberhasilan tadi, menurut Kepala N egara, telah dapat meningkatkan mutu gizi masyarakat, meningkatkan pendapatan dan tingkat hidup para petani yang merupakan bagian terbesar dari rakyat Indonesia serta mendorong perkembangan ekonomi pada umumnya.
Presiden mengemukakan, pengalaman dan keberhasilan yang telah dicapai di sektor pertanian itu juga kita bagi dengan bangsa-bangsa lain dalam rangka kerja sama antar negara-negara berkembang. Itu merupakan wujud nyata dari tekad bangsa Indonesia untuk ikut membangun dunia yang lebih makmur dan lebih sejahtera. “Untuk itu para petani kita perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya guna membagi pengalaman dengan para petani dan ahli-ahli pertanian dari negara-negara lain yang akan datang kemari. Semuanya ini merupakan tekad kita untuk melaksanakan salah satu hasil KTT Kelompok 15yang berlangsung di Kuala Lumpur bulan lalu,” kata Kepala Negara.
Puncak acara peringatan Pertasikencana 1.000 itu ditandai dengan penandatanganan spanduk sepanjang 5.000 meter oleh Presiden Soeharto. Spanduk itu mengelilingi Kota Tasikmalaya.
Menurut Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Haryono Suyono, spanduk ini merupakan satu simbolis bahwa bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke bertekad memberitahukan kepada dirinya sendiri, masyarakatnya dan lingkungannya untuk mulai sadar, mulai tahu, melatih, dan belajar, serta bertekad untuk mandiri.
Dikatakan, kampanye KB Mandiri tahun ketiga ini, ciri utamanya adalah dilakukan secara penuh oleh masyarakat, khususnya, pihak swasta. Pergelaran spanduk sepanjang 5.000 meter, yang tercatat sebagai spanduk terpanjang di dunia ini, sebagai upaya mengkampanyekan KB Mandiri ini pun dilaksanakan oleh pihak swasta, yaitu sumbangan dari Texmaco Grup dengan pembuatannya dikoordinasikan Fortune yang mengerahkan tidak kurang dari 2.000 tenaga kerja.
Penghargaan
Pada puncak acara peringatan Pertasikencana ini Presiden memberikan penghargaan kepada 8 gubernur, 1 wakil gubernur dan 13 bupati/walikotamadya yang telah berhasil membina koperasi, serta kepada 2 gubernur dan 4 bupati/walikotamadya yang berhasil membina KB Mandiri.
Ke-8 gubernur yang menerima penghargaan bidang koperasi itu adalah Gubernur-gubernur Sumsel, Jatim, Kalbar, Kalsel, Bali, NTB, NTT, Sulteng serta Wakil Gubemur Jateng.
Bupati dan walikota yang akan menerima penghargaan koperasi itu adalah Bupati Sigli, Walikota Banda, Walikota Medan, Bupati Tanah Karo, Bupati Sumedang, Bupati Karanganyar, Bupati Wonogiri, Bupati Bantul, Bupati Sleman, Bupati Nganjuk, Bupati Lamongan, Bupati Sopeng, dan Bupati Solok.
Sementara gubernur yang akan menerima penghargaan KB Mandiri adalah Gubernur DKI Jakarta dan Gubemur Sumatera Utara. Mereka mendapatkan penghargaan atas keberhasilan dalam mengembangkan KB mandiri di 2 propinsi tersebut relatif sangat tinggi. Adapun bupati/ walikotamadya yang mendapat penghargaan KB Mandiri adalah Bupati Tasikmalaya, Walikota Palembang, Walikota Pare-Pare, dan Bupati Boyolali.
Selesai upacara resmi Presiden diikuti sejumlah menteri, para gubernur serta undangan lainnya meninjau pameran hasil karya koperasi, dan mengadakan wawancara dengan para peserta KB, petani, serta pengurus koperasi.
Presiden juga menyerahkan tanda penghargaan kepada KUD Sumber Makmur (Malang) sebagai KUD Mandiri Terbaik I Nasional, Koperasi Karyawan Inalum (Asahan, Sumut) sebagai Koperasi Fungsional Terbaik I, Koperasi Pengusaha dan Pedagang Pasar Parung (Bogor) sebagai koperasi jenis lain-lain terbaik I.Endang Kuswanda dan isterinya menerima penghargaan sebagai perwakilan KB lestari yang aktif dalam KUD, sebagai petani, dan nelayan, yang berhasil.
KUD Mandiri Sinar Jaya Ujung Berung (Bandung) menerima penyerahan alat kontrasepsi lingkaran biru, yang menandai peluncuran KB mandiri di 301 ibukota kabupaten dan Kodya.
Sumber : SUARA KARYA (13/07/1990)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 551-555.