PRESIDEN: HANYA DENGAN KARYA BESAR SUATU GENERASI DICATAT SEJARAH
Jakarta, Sinar Harapan
Presiden Soeharto mengatakan para pendiri Republik ini telah dicatat oleh sejarah karena telah melakukan karya-karya besar sebab hanya dengan karya-karya besar suatu generasi akan dicatat oleh sejarah.
Hal itu dikatakan Kepala Negara pada pembukaan Perkemahan Wirakarya Nasional Tahun 1990 di Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu pagi.
Menurut Kepala Negara, dengan melakukan karya-karya besar suatu generasi merebut sejarah yang tidak melakukan karya-karya besar, adalah generasi yang akan hilang ditelan waktu.
“Generasi yang tidak membuat karya besar hanya muncul sekejap dan kemudian tenggelam tanpa bekas” kata kepala negara.
“Dunia tempat kita singgah ini tidak pemah berhenti. Sejarah manusia selalu berubah,berkembang dan mengalami kemajuan. Dunia dan masyarakat kita; mengalami perubahan, perkembangan dan kemajuan berkat karya manusia. Karena itu kalian hams mempersiapkan diri agar menjadi generasi yang ikut menentukan arah perubahan dan perkembangan masyarakat kita”, kata Presiden Soeharto menyampaikan harapannya.
Bangsa Pejuang
Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang sejarah bangsa Indonesia juga adalah sejarah Perjuangan yang generasi dilanjutkan oleh generasi berikutnya. “Kita adalah bangsa yang memiliki kepribadian dan kebudayaan sendiri. Kita adalah bangsa yang dianugerahi Tuhan dengan kekayaan yang melimpah dan alam yang indah. Karena itu binalah diri kalian sebaik-baiknya agar kalian menjadi pewaris yang dapat diandalkan, penerus yang mampu melakukan karya-karya besar. Lebih besar dari karya-karya pendahulu kalian”.
Adalah generasi yang lahir dan meningkat remaja di masa Orde Baru, Orde Pembangunan, yang tumbuh dan berkembang ditengahtengah bangsa Indonesia mengerahkan segala daya dalam upaya pembangunan.
“Kita bekerja keras untuk mengejar berbagai ketertinggalan bangsa kita kerahkan segala kemampuan kita, agar bangsa kita berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa-bangsa lain”.
“Kita sadar, bahwa pembangunan adalah upaya yang tidak mengenal henti, harus dilakukan terus menerus dari generasi ke generasi. Karena itu kalian harus memasang niat dan memantapkan tekad untuk menjadi insan-insan pembangunan yang penuh keyakinan, menyingsingkan lengan baju dan memeras keringat menyumbangkan karya untuk kebesaran bangsa dan negara kita”, kata Presiden Soeharto.
Cerah
Cuaca cerah mewamai upacara pembukaan Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) 1990 di halaman komplek monumen tempat lahir Soedirman di Desa, Bantar barang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu siang.
Selesai memberikan sambutan, Presiden Soeharto menandatangani prasasti patung pandu Soedirman. Patung tersebut menggambarkan pemuda Soedirman berpakaian seragam kepanduan, lengkap dengan topi dan tongkat batang kayu yang ujungnya bercabang. Melalui visualisasi patung tersebut diharapkan para Pramuka Indonesia akan mewarisi semangat juang Jenderal Soedirman.
Pesta bhakti Pramuka PWN 1990 kali ini, diikuti oleh 6.000 pramuka dari seluruh Kwarda se-Indonesia, ditambah pramuka dari Kantor Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di seluruh dunia, serta pandu utusan dari negara-negara Asia Pasifik seperti, Australia, Singapura, Maiaysia, Hong Kong, Belanda, Brunei Darusalam dan Bangladesh.
Sumber : SINAR HARAPAN (23/06/1990)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 622-624.