PRESIDEN: PROGRAM TRANSMIGRASI TAK AKAN HILANGKAN KEBUDAYAAN ASLI

PRESIDEN: PROGRAM TRANSMIGRASI TAK AKAN HILANGKAN KEBUDAYAAN ASLI

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan, pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia tidak akan menghilangkan kebudayaan asli di daerah penerima transmigran akibat masuknya pendatang baru.

Masalah kaitan antara program transmigrasi dan kebudayaan tersebut dijelaskan Kepala Negara ketika menerima Jacques Cousteau, seorang tokoh ilmu kelautan dari Perancis di Jl Cendana, Jakarta hari Selasa, kata Cousteau kepada wartawan seusai pertemuannya dengan Presiden.

Cousteau, yang diantar Menristek B.J Habibie, melaporkan kepada Presiden Soeharto tentang kegiatan penelitian bersama para ahli Indonesia dan Perancis, khususnya tentang laut dalam di Laut Banda, Flores, dan Kalimantan. Ilmuwan dari Perancis itu juga menaruh minat pada masalah kebudayaan.

“Presiden menyetujui sepenuhnya upaya mempertahankan kebudayaan daerah penerima transmigran itu,” kata Cousteau.

Menurut Cousteau, pengalaman di berbagai negara memperlihatkan bahwa program transmigrasi bisa menghilangkan kebudayaan asli di daerah penerima transmigran.

Dalam kesempatan itu, ia mengimbau Pemerintah Indonesia agar pengalaman di luar negeri tersebut tidak akan terjadi di Indonesia.

Ketika ditanya tentang kasus hilangnya kebudayaan di satu daerah akibat pelaksanaan program pemindahan penduduk secara besar­besaran, ia memberi contoh tentang kebudayaan Indian di Amerika.

Ia menegaskan bahwa kebudayaan di Pulau Sumatra, yang beraneka ragam itu, tidak perlu lenyap akibat masuknya transmigran dari daerah lainnya.

 

 

Sumber : ANTARA (05/02/1990)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 603-604.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.