PRESIDEN SOEHARTO :
PEMERINTAH SELALU MENARUH PERHATIAN KEPADA PARA PENSIUN [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengatakan, pemerintah menaruh perhatian yang besar kepada pensiun pegawai negeri seperti tampak pada perbaikan2 penerimaan pensiun yang terus diusahakan sampai sekarang ini. Presiden mengemukakan hal ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Menteri Penertiban dan Pendayagunaan Aparatur Negara Prof. Dr. Sumarlin pada pembukaan Kongres Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) ke IV, hari Selasa, di Jakarta.
Langkah2 perbaikan juga telah dilakukan antara lain agar keputusan pensiun dapat diterima tepat pada waktunya dan uang pensiun dapat diterima dengan lancar.
“Mungkin hasilnya belum sepenuhnya. tentu saja hal tersebut harus tetap disesuaikan dengan kemampuan2 yang ada pada keuangan negara kita ,” kata Presiden.
Perhatian itu sudah selayaknya diberikan oleh pemerintah sebab para pensiunan bukanlah tenaga terbuang. Mereka justru dari para pegawai negeri yang telah cukup lama mengabdi kepada pemerintah dan masyarakat tanpa cela.
Merupakan Petunjuk
Menurut Kepala Negara, lamanya para pensiun mengabdi kepada pemerintah dan masyarakat merupakan salah satu petunjuk bahwa mereka akan berguna bagi usaha bersama dalam masa pembangunan sekarang ini.
“Karena itu sekiranya Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) memiliki gagasan2 untuk memperlancar jalannya pembangunan kita, maka saya akan menerimanya dengan penuh penghargaan,” demikian ia menegaskan.
Presiden juga menyatakan kegembiraannya bahwa para pensiunan tetap menaruh perhatian pada pelaksanaan pembangunan yang sedang dikerjakan oleh bangsa Indonesia. Menurut Presiden hal ini menunjukkan bahwa semangat pengabdian kepada bangsa dan negara tidak berkurang.
Tentu saja lapangan pengabdian tidak lagi dalam bidang tugas sebagai pegawai negeri, melainkan dalam bidang2 lainnya, dalam kesempatan ini Kepala Negara mengharapkan, mudah2an kongres yang sekarang berlangsung dan Pengurus Besar PWRI bisa merumuskan bidang2 apa dan dengan cara bagaimana agar para pensiun pegawai negeri, sebagai warga negara dapat menyumbangkan tenaga dan fikirannya pada pembangunan. (DTS).
Sumber: ANTARA (22/07/1975)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 579-580.