PRESIDEN SOEHARTO TELA’ AH KEMBALI KEADAAN EKONOMI ^[1]

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto bersama dengan Menteri Perdagangan Radius Prawiro dan Kepala Bulog Bustanil Arifin di Bina Graha, hari Selasa, menelaah kembali secara umum keadaan ekonomi, terutama masalah pangan.

Menteri Sekretaris Negara Sudharmono SH yang hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan, sekalipun tidak ada persoalan khusus, namun masalah pangan perlu diperhatikan menghadapi masa paceklik dan musim hujan.

Masalah kegiatan pemasaran oleh Bulog mendapat perhatian agar benar2 efektif dalam menjaga stabilitas harga.

Menjawab pertanyaan Sudharmono menyatakan, ada gejala kenaikan harga beras, tapi hal ini disebabkan pengaruh paceklik, sementara itu persediaan Bulog tetap banyak dan pembelian beras di dalam negeri berhasil baik.

Sebagai contoh dikemukakan, untuk Jakarta Bulog menyalurkan 1.000 ton beras tiap hari.

Sudharmono menyatakan, kenaikan harga beras di beberapa tempat mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Menjawab pertanyaan Sudharmono mengakui kenaikan harga beras terjadi karena pengaruh tindakan pemerintah yang menaikkan harga dasar padi, beras dan gabah yang mulai 1 Pebruari.

”Tapi kenaikan itu lebih banyak dipengaruhi keadaan paceklik,” katanya menambahkan.

Sudharmono menyatakan, pemerintah akan mengusahakan agar kenaikan harga beras itu betul2 dapat dinikmati petani dalam usaha meningkatkan penghasilannya.

Sekalipun pemerintah menaikkan harga penjualan pupuk, kenaikan harga padi dan gabah kecil saja bila dibandingkan dengan kenaikan harga dasar beras.

“Tapi bukti usaha pemerintah meningkatkan taraf hidup petani,” kata Sudharmono. (DTS)

Sumber: ANTARA (9/12/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 743-744.