SALAM HORMAT UMAT ISLAM SOVYET UNTUK UMAT ISLAM INDONESIA
Jakarta, Antara
Pemimpin umat Islam (mufti) Uni Sovyet, Mohammad Shoddiq Mohammad Yusuf, mewakili umat Islam di negara itu menyampaikan salam hormat kepada seluruh umat Islam di Indonesia.
Salam tersebut disampaikan melalui Ketua Konsul (Dewan) Menteri/Ketua Komite Perencanaan Republik Sosialis Sovyet Uzbekhistan, Shukurulla Rakhmatavich Mirsaidov, ketika pejabat Sovyet yang kini berkunjung di Indonesia itu menemui Menteri Agama Munawir Sjadzali di Jakarta, Jum’at siang. Selain salam, Mufti Uni Sovyet juga mengirim sebuah jubah biru berikut peci tradisonal Ubekhistan kepada Menteri Agama sebagai tanda persahabatan dari umat Islam Sovyet kepada umat Islam Indonesia.
Peci mirip peci haji berwama gelap dengan gambar kubah-kubah masjid di bagian pinggirnya itu langsung dikenakan ke kepala Menteri Agama Munawir Sjadzali oleh Ketua Dewan Menteri Uzbekhistan, begitu pula dengan jubahnya.
Menurut Shukurulla, pengenaan langsung kepada Menteri Agama RI itu ia lakukan sesuai adat Islam negaranya sebagai simbol persahabatan dan persaudaraan. Munawir kepada tamunya menyatakan bahwa ia merasa terharu menerima cenderamata dari Mufti Sovyet tersebut seraya menambahkan “Mudah-mudahan ini menjadi simbol awal persahabatan antara umat Islam Uni Sovyet dan umat Islam Indonesia.”
Menanggapi undangan Mufti Sovyet untuk berkujung ke Uzbekhistan (salah satu negara bagian Uni Sovyet, Munawir pada kesempatan itu juga menyampaikan undangan kepada Mufti Sovyet untuk berkunjung ke Indonesia. Ia mengharapkan para ulama Indonesia dan Uni Sovyet dapat saling kunjung karena hal itu merupakan salah satu upaya efektif untuk meningkatkan hubungan dua bangsa dan negara.
Ketua Dewan Menteri Uzbekhistan berada di Indonesia sebagai anggota rombongan Wakil Presiden Uni Sovyet/ Ketua Presidium Sovyet Tertinggi Uzbekhistan, Mirzaolim Ibragimovich Ibragimov, yang kini mengadakan kunjungan di Indonesia sebagai tamu Presiden Soeharto. Kepada Munawir, Shukurulla menjelaskan bahwa kehidupan beragama di Uni Sovyet kini terasa mulai semarak, berbeda dengan keadaan sebelum adanya Perestroika.
Dikatakannya, masjid-masjid di Uzbekhistan kini mulai berfungsi kembali, sementara banyak tokoh ulama menjadi anggota parlemen termasuk Mufti Mohammad Shoddiq Mohammad Yusuf.
Menurut Shukurulla, Uzbekhistan merupakan salah satu di antara tiga daerah Islam di Uni Sovyet. Sebanyak 15 juta di antara 20 juta penduduk Uzbekhistan dewasa ini, katanya, memeluk Agama Islam aliran Suni, sama dengan aliran Islam umumnya dianut umat Islam Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Menteri Agama itu, Shukurulla juga diperkenalkan kepada Sekjen Departemen Agama Tarmizi Taber dan Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji Andi Lolo Tonang. Khusus tentang masalah haji, Shukurulla menjelaskan bahwa selama ini, umat Islam Uzbekhistan yang melaksanakan ibadah haji setiap tahun berjumlah antara 50 sampai 100 orang. Namun, pada waktu-waktu mendatang, tambahnya, jumlah itu direncanakan oleh negara akan meningkat, setelah soal-soal rumit yang menyangkut transportasi dan visa keluar masuk lebih disederhanakan.
Sementara Shukurulla menemui Menteri Agama, Wakil Presiden Sovyet dan anggota rombongan lainnya meninjau industri tekstil di daerah Ciputat, setelah pagi harinya terlebih dulu mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah.
Sumber : ANTARA (19/01/1990)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 344-346.