PRESIDEN HARAPKAN THAILAND SELESAIKAN SENDIRI MASALAHNYA
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengharapkan rakyat dan pemerintah Thailand dapat menyelesaikan sendiri berbagai masalah intern mereka, dan kemudian mengambil berbagai keputusan yang tepat bagi mereka.
Harapan Indonesia itu dijelaskan Mensesneg Moerdiono ketika ditanya wartawan setelah menemui Presiden Soeharto di Jl. Cendana, Selasa.
Pada hari Sabtu (23/2) telah terjadi kudeta di negara anggota ASEAN itu yang mengakibatkan tergulingnya pemerintahan Perdana Menteri Chatichai Choonhavan. Pimpinan kudeta itu adalah Jenderal Sunthom Kongsompong, Panglima Angkatan Bersenjata negeri itu.
“Kita percaya bahwa para pemimpin dan rakyat Thailand akan dapat menyelesaikan sendiri masalahnya. Kita juga percaya bahwa mereka dapat mengambil keputusan yang terbaik buat mereka sendiri,” kata Moerdiono.
Indonesia berharap perubahan pemerintahan di Thailand tidak akan menganggu stabilitas dan ketahanan regional di kawasan ASEAN, kata Mensesneg. Harapan pemerintah itu juga dijelaskan Menpen Harmoko setelah menemui Kepala Negara sebelumnya.
Ketika ditanya apakah Indonesia telah menerima pemberitahuan dari Thailand tentang pejabat yang akan menggantikan Chatichai dalam pertemuan di Bali, Moerdiono mengatakan sampai sekarang belum ada penjelasan tentang masalah tersebut.
Mulai tanggal 4 Maret di Bali, akan berlangsung seminar internasional yang dibuka Presiden Soeharto serta dihadiri beberapa pemimpin ASEAN antara lain PM Malaysia Mahathir Mohammad, PM Singapura Goh Chok Tong.
Sultan Hassanal Bolkiah yang juga berada di Bali dalam rangka menghadiri peresmian beberapa fasilitas pariwisata oleh Presiden Soeharto tanggal 3 Maret kemudian akan bergabung dalam pertemuan tidak resmi para pemimpin ASEAN itu.
Mensesneg mengatakan dalam pertemuan tidak resmi para pemimpin ASEAN itu akan dibahas berbagai masalah baik bilateral, regional maupun internasional. Namun ia menolak pertemuan di Bali ini sebagai konperensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN tidak resmi.
Moerdiono mengatakan PM Mahathir akan mengadakan kunjungan kerja mulai tanggal 1 Maret di Jakarta dan kemudian mengadakan pertemuan dengan Presiden Soeharto keesokan harinya. Setelah berkunjung ke Bali, Mahathir melanjutkan perjalanan ke Pulau Batam.
Sumber : ANTARA (26/02/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 23-24.