7 AGUSTUS: PERUNDINGAN PRESIDEN SOEHARTO PM LI PENG

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto dan Perdana Menteri RRC Li Peng akan mengadakan perundingan pada 7 Agustus 1990 di Jakarta, sedangkan pada 8 Agustus para menteri kedua negara akan menandatangani dokumen pencairan hubungan diplomatik kedua negara.

Perincian rencana kunjungan PM Li Peng itu dijelaskan Mensesneg Moerdiono kepada wartawan setelah bersama Menlu Ali Alatas dan Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar Kartasasmita melapor kepada Presiden Soeharto di Jl Cendana, Jumat tentang perselisihan Kuwait dan Irak.

Dokumen lain yang akan ditandatangani para menteri adalah Pernyataan Bersama (MOU) tentang perjanjian perdagangan. Dalam acara penandatanganan ini, Indonesia diwakili Alatas.

Moerdiono mengatakan pirnpinan pemerintahan RR Cina itu akan tiba di Jakarta hari Senin (6/8) sore. Pada saat kedua pemimpin berunding, para pejabat akan mengadakan pembicaraan terpisah (paralell talks) dalam bidang politik dan perdagangan.

Kepala Negara pada Selasa (7/8) malam akan mengadakan jamuan kenegaraan bagi tamunya.

Dalam kunjungannya di Jakarta, PM Li Peng akan mengadakan jumpa pers pada 8 Agustus dan kemudian menghadiri pertemuan yang diikuti sekitar 200 orang yang berasal dari berbagai kalangan.

Kemudian pada 9 Agustus PM Li Peng akan berpamitan kepada Presiden Soeharto, karena melanjutkan perjalanan ke Bandung untuk meninjau museum Konperensi Asia Afrika dan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

Di IPTN, rombongan diterima Menristek/Dirut IPTN BJ Habibie. Rombongan ini akan melanjutkan perjalanan ke Bali untuk menikmati keindahan alam Pulau Dewata dan pada 10 Agustus, rombongan ini akan meninggalkan tanah air dan diperkirakan menuju Singapura.

Li Peng akan terus didampingi Menlu Alatas.

 

 

Sumber : ANTARA (03/08/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 118-119.