PRESIDEN HARAPKAN PERGANTIAN PRESIDEN SOVYET TAK TIMBULKAN GEJOLAK
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengharapkan pergantian Presiden Uni Sovyet yang terjadi hari Senin (19/8) benar-benar sesuai dengan kehendak masyarakat setempat dan tidak menimbulkan gejolak sampai berlarut-larut.
Mensesneg Moerdiono mengemukakan masalah pergantian Kepala Negara Sovyet itu kepada wartawan di Jakarta, Rabu. Hari Senin Presiden Mikhail Gorbachev diganti oleh Wakil Presiden Gennady Yanayev.
“Indonesia mengharapkan perkembangan di sana dapat diselesaikan sebaikÂbaiknya sesuai dengan kehendak rakyat Sovyet,” kata Moerdiono ketika ditanya tentang tanggapan Kepala Negara atas pergantian Presiden Sovyet itu.
Ia menyebutkan jika di negara itu terjadi gejolak yang berlarut-larut maka akan timbul perpecahan diantara rakyat setempat. Begitu pula jika perkembangan di negara itu tidak terkendali, maka situasi di Sovyet secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi situasi dunia.
Sumber : ANTARA (21/08/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 143.