INDONESIA DIUNDANG IKUT PEKAN RAYA DAKAR
Dakar, Media Indonesia
Indonesia diundang untuk ikut berpartisipasi pada Pekan Raya Dakar yang berlangsung akhir 1992. Dubes RI untuk Senegal Pratjojo Sabtu mengungkapkan di Dakar, undangan tersebut disampaikan Presiden Senegal Abdou Diouf kepada Presiden Soeharto melalui surat.
Menurut Pratjojo, undangan itu perlu ditanggapi secara positif mengingat pertukaran delegasi perdagangan dan partisipasi dalam berbagai pameran dagang kedua negara diharapkan dapat meningkatkan pengamalan potensi masing-masing.
”Upaya pembangunan Senegal dan perkembangan perekonomian dunia sekarang ini, memberikan peluang besar bagi perluasan pemasaran di Afrika Barat,” katanya dalam keterangannya mengenal hubungan ekonomi RI-Senegal seperti dilaporkan wartawan Media T Yousli Syah. Pratjojo mengakui, volume perdagangan Indonesia, Senegal dewasa ini masih sangat rendah. Tahun 1989, misalnya, ekspor dan impor Indonesia ke dan dari Senegal masing-masing hanya US$ 130.932 dan US$566.554.
Namun, dari banyaknya pedagang Senegal yang datang ke KBRI mencari Informasi mengenai barang-barang produksi Indonesia, Pratjojo yakin ada peluang yang lebih besar untuk ditingkatkan.
Menurut dia, kunjungan para pejabat Senegal ke Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan potensi perdagangan Indonesia. “Akan lebih positif lagi bila dapat digarap melalui fasilitas resmi antar pemerintah yang mendukung peningkatan perdagangan tersebut,” tambahnya.
Dewasa ini, beberapa produk nonmigas Indonesia sudah dijual di pasaran Senegal dan negara Afrika Barat lainnya seperti Gambia. Produk tersebut terutama berupa barang pecah-belah, sepatu nonkulit, perlengkapan tempat tidur berenda, pakaian jadi, dan sebagainya.
Sumber : MEDIA INDONESIA (09/12/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 501-502.