SAUDI UNDANG PRESIDEN SOEHARTO UNTUK IBADAH HAJI

SAUDI UNDANG PRESIDEN SOEHARTO UNTUK IBADAH HAJI

 

 

Jakarta, Merdeka

DR. MOHAMMAD Abduh Yamani, atas nama Pemerintah Arab Saudi mengundang Presiden Soeharto untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini, karena musim haji tahun ini merupakan haji akbar. Pernyataan Yamani yang menjabat sebagai ketua Misi Persahabatan non-Pemerintah Arab Saudi itu dikemukakan kepada pers seusai dia mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Soeharto di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.

Selanjutnya menurut Yamani, pada musim haji tahun ini pihak Arab Saudi akan lebih meningkatkan lagi pelayanannya, termasuk membangun rumah sakit terdekat antara Mina dan Mekkah.

Yamani yang juga bekas menteri penerangan itu menyebutkan, dalam menghadapi hari akbar sudah barang tentu jumlah jemaah haji dari seluruh dunia akan mengalami peningkatan, padahal perhitungan tahun ini panas matahari di Arab Saudi pada musim haji akan sangat terik.

“Saya sarankan, jemaah haji dari Indonesia dalam melakukan ibadah haji jangan menempuh dengan jalan kaki, lebih baik naik mobil saja, karena resiko bahaya sengatan matahari akan dapat dihindarkan, kalau terpaksa jalan kaki, lewat saja melalui terowongan yang ada pendinginnya,” katanya.

 

Krisis Teluk

Menjawab pertanyaan kemungkinan ibadah haji tahun ini akan mengalami hambatan akibat Krisis Teluk, Yamani mengatakan pemerintahnya sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menerima tahu dari seluruh dunia yang menjalankan ibadah haji.

“Kami sendiri sama sekali tidak menghendaki pecah perang pada tanggal 15 Januari mendatang, bagaimanapun dampak perang akan terasa sakit dan itu dalam waktu yang sangat lama ,” katanya.

Menurut Yamani, pengaturan kedatangan jemaah haji dari Indonesia juga telah dibahas dengan Presiden Soeharto, termasuk memberikan keterangan dalam bahasa Indonesia tentang tata cara melaksanakan ibadah haji ketika para jemaah berada di Mekkah.

“Hal ini kami lakukan untuk memberikan rasa aman pada para jemaah, agar mereka dapat melakukan ibadahnya dengan lebih baik lagi,” katanya.

 

Bantuan

Selanjutnya menurut Yamani, Pemerintah Arab Saudi akan memberikan santunan sebesar 4000 dolar AS untuk setiap ahli waris korban terowongan Mina dari Indonesia dalam musim haji tahun lalu. Santunan tersebut akan diserahkan sekitar Pebruari 1991 mendatang.

“Kami melalui badan amal dan bekerja sama dengan pihak Departemen Agama RI, telah memutuskan santunan sebesar 4000 dolar kepada setiap ahli waris korban terowongan Al Muashien, Mina,” ujarnya.

Peristiwa tragis telah menimpa jemaah asal Indonesia pada musim haji tahun lalu, hampir dua ribu jamaah haji asal Indonesia meninggal dunia akibat berhimpitan di Terowongan Al Muashien.

Menurut Yamani, saat ini Pemerintah Arab Saudi telah menyelesaikan satu terowongan lagi di samping terowongan yang lama. “Bangunan tersebut atas usulan dari pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Soeharto, dan pemerintah kami mempertimbangkan usulan inisangat tepat dan sangat baik, karena jumlah jemaah naji dari seluruh dunia setiap tahun semakin bertambah,” katanya.

 

 

Sumber : MERDEKA (04/01/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 537-538.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.