PRESIDEN: UPAYAKAN SENDIRI PEMADAMAN KEBAKARAN DI HUTAN
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengatakan upaya pemadaman api di berbagai hutan sebaiknya dilakukan sendiri oleh orang-orang Indonesia, walaupun beberapa negara telah menawarkan bantuan mereka.
Menteri Kehutanan Hasjrul Harahap mengatakan hal itu kepada pers setelah melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, Rabu tentang upaya penanggulangan kebakaran hutan di berbagai daerah.
Hasjrul mengatakan, kebakaran telah mencakup areal 49.882 ha yang 6.428 ha di antaranya terjadi di hutan tanaman industri dan 43.454 ha di hutan alam. Kebakaran di hutan alam itu terutama menghabiskan semak belukar, alang-alang.
Daerah lain yangjuga terbakar adalah, Kalteng 14.615 ha, Jateng 11.877 ha, Lampung 9346 ha dan Kaltim 3748 ha. Kebakaran itu menimbulkan kerugian sekitar Rp 26 miliar.
“Sebaiknya penanggulangan kebakaran itu kita (Indonesia sendiri, red) yang melakukannya. Bantuan orang lain memang baik tapi kita sendirilah yang terutama harus melakukannya,” kata Hasjrul ketika mengutip ucapan Kepala Negara.
Beberapa negara telah menyampaikan kesiapan mereka untuk membantu Indonesia menanggulangi kebakaran itu. AS misalnya menyediakan tiga tenaga ahli, pakaian tahap api serta 40 unit peralatan perorangan. Jepang menawarkan bantuan peralatan bernilai sepuluh juta yen.
Dalam pertemuan dengan Hasjrul itu, Kepala Negara mengemukakan gagasannya agar di daerah-daerah batubara di Kalimantan Timur dibuat kolam sehingga air yang merembes bisa menjadinkan api.
Salah satu penyebab kebakaran di Kalimantan adalah terbakamya batubara yang berada di bawah permukaan tanah. Terbakarnya batubara itu kemudian menghanguskan pohon-pohon yang ada di atasnya.
“Apa tidak mungkin dibuat semacam kolam. Pada musim hujan mendatang air dibendung dan kemudian dialirkan ke daerah-daerah yang ada batubara sehingga diharapkan api bisa berkurang,” kata Hasjrul ketika mengemukakan ide Kepala Negara.
Hasjrul mengatakan, pembuatan kolam di atas kawasan yang terdapat batubara sangat mungkin dilakukan karena selain murah biayanya juga bisa dilakukan secara mudah. Ketika ditanya tentang penyebab lain dari kebakaran itu, Hasjrul menyebutkan orang sering sembarangan membuang puntung rokok, meninggalkan perapian.
Ia mengatakan, upaya penanggulangan kebakaran juga bisa dilakukan denganĀ “membom” kawasan yang terbakar itu dengan menggunakan pesawat terbang khususnya transall. Akan tetapi, cara pemboman api itu baru efektif jika ditunjang dengan kegiatan serupa di daratan.
Sumber : ANTARA (30/10/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 673-674.