”BANTUAN UNTUK RI MASIH AKAN MENGALIR”

”BANTUAN UNTUK RI MASIH AKAN MENGALIR”

 

 

Jakarta, Bisnis Indonesia

Tindakan Belanda dan Kanada yang menunda bantuannya kepada Indonesia akibat peristiwa Dili diperkirakan tidak akan diikuti oleh negara lain. Direktur Eksekutif Institut Manajemen Prasetya Mulya, Djismar S. Simanjuntak, mengemukakan negara lain, terutama anggota Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI), tidak punya alasan mendasar untuk mengikuti tindakan Belanda dan Kanada.

“Bentuk sanksi macam penundaan bantuan itu tidak efektif,”kata Djisman di sini kemarin kepada Bisnis, di sela-sela malam wisuda MBA Modular Prasetya Mulya.

Ia menilai penundaan bantuan Belanda senilai US 5100 juta dan Kanada sebesar Can$ 30 juta, masih relatif kecil dibandingkan dengan total bantuan IGGI. “Walau memang berdampak langsung terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,” kalanya menambahkan.

Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Hadi S. Soesastro, yang dihubungi Bisnis dalam kesempatan itu mengemukakan hal yang sama dengan Djisman.

Namun dia mengingatkan, bahwa kemungkinan negara anggota IGGI mengikuti jejak Belanda dan Kanada, juga tergantung kepada hasil akhir penelitian Komisi Penyelidik Nasional (KPN) yang dikirim ke Timor-Timur.

“Hasil penelitian KPN itu penting di mata internasional,” tegas Hadi. Menteri Perdagangan Arifin M. Siregar selepas pertemuan dengan Menteri Industri, Teknologi dan Perdagangan Australia, John Button di kantornya kemarin, kepada wartawan mengatakan kasus Dili tidak mempengaruhi hubungan dagang Indonesia- Australia.

“Sampai sekarang hubungan dagang kedua negara tidak terpengaruh. Dalam pertemuan dengan Button, kami sama sekali tidak menyinggung kasus Timtim. Kedua negara justru ingin hubungan ekonomi lebih ditingkatkan.”

Namun Mendag sependapat dengan Hadi Soesastro, bahwa hasil penelitian KPN akan sangat mempengaruhi hubungan perdagangan internasional Indonesia. (SA)

 

Sumber : BISNIS INDONESIA(l4/12/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 515-516.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.