BUNG HARMOKO: KANTOR BERITA “XINHUA” BEROPERA SI DI INDONESIA

BUNG HARMOKO: KANTOR BERITA “XINHUA” BEROPERA SI DI INDONESIA

 

 

Jakarta, Kompas

Kantor berita RRC Xinhua menurut rencana akan beroperasi November mendatang di Indonesia dan sebaliknya tahun depan LKBN Antara melakukan hal yang sama di Beijing. Semua ini berdasarkan kesepakatan antara kedua negara dalam Memorandum of Understanding (MOU) yang ditandatangani kedua pihak.Demikian Menpen Harmoko kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta Selasa malam setibanya dari kunjungan ke RRC.

Dikatakan, dengan adanya saling pengertian dan kerja sama dalam informasi dan komunikasi diharapkan kedua negara mampu mengikuti perkembangan yang terjadi pada kedua pihak. Selama 25 tahun sebelumnya, dua negara terputus hubungan diplomatik sehubungan dengan peristiwa G 30 S/PKI. Dengan demikian praktis masyarakat kedua negara tidak tahu banyak mengenai keadaan masing-masing negara tersebut.

Terkait dalam kerja sama itu, menurut Harmoko, RRl akan mengadakan siaran berbahasa Mandarin yang ditujukan ke daratan RRC. Bahkan selanjutnya akan ditingkatkan seperti halnya siaran bahasa Indonesia di Beijing.

Menjawab wartawan apakah pemerintah RRC secara eksplisit menyatakan segera menghentikan siaran bahwa Indonesia yang selama inibemada negatif terhadap pemerintah Indonesia, Harmoko dengan agak hati-hati menjelaskan tentu dengan adanya saling pengertian dan kerja sama sejak dibukanya hubungan diplomatik RI­ RRC diharapkan semuanya mengacu kepada kesepakatan yang disetujui bersama.

Lebih lanjut Harmoko mengatakan, pertukaran personel sebagai tindak lanjut akan mewamai kerja sama bidang informasi dan komunikasi. Masing-masing pihak akan memperoleh informasi yang lebih akurat karena diperoleh dari tangan pertama. Ini sangat baik guna menghindari kekeliruan berita yang mungkin merugikan masing­masing pihak melalui pihak ketiga. Dengan adanya pertukaran dan kerja sama serupa ini diharapkan paling tidak bisa mengurangi kekeliruan, kalau tidak bisa menghilangkan sama sekali, di samping menciptakan keseimbangan informasi dalam interaksi kedua negara bersangkutan.

 

Sisa G 30 S PKI

Menjawab wartawan, Harmoko menegaskan pula tidak akan melibatkan orang­orang bekas pelarian G 30 S/PKI yang sampai saat ini berada di RRC dalam upaya kerja sama ini. “Sarna sekali tidak ada kaitannya,” tegasnya. Menyinggung perkembangan di Uni Soviet belakangan ini yang mungkin mempunyai dampak dalam soal politik dan informasi, menurut Harmoko tidak ada perubahan. Semuanya berjalan biasa saja, tidak ada pengetatan arus informasi dari Utara ke Selatan. Namun tampaknya RRC senantiasa mengikuti perkembangan dengan seksama. Tentang kehidupan beragam di RRC, menurut Harmoko, bahwa di Beijing itu terdapat mesjid yang kebetulan mendapat bantuan dari Presiden Soeharto, kini sedang dipugar. Secara resmi Menpen Harrnoko mengundang Menpen RRC ke Indonesia. Harmoko didampingi Dirjen PPG Drs. Subrata dan Direktur Televisi Ishadi.

 

 

Sumber : KOMPAS (30/10/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 638-639.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.