KANTOR BERITA RRC “XINHUA” NOVEMBER BUKA DI JAKARTA
Jakarta, Suara Karya
KANTOR BERITA RRC, Xinhua, November 1991 mendatang akan membuka perwakilannya di Jakarta dan mengirim wartawan-wartawannya ke Indonesia. Sementara itu Kantor Berita Antara juga akan membuka perwakilannya di Beijing dan mengirim wartawannya pada 1992.
Demikianlah salah satu hasil pembicaraan antara Menpen Harmoko dengan Menteri Radio Televisi dan Film RRC, AiZhisheng dalarn rangkaian kunjungan kerja Menpen Harmoko selama sepekan di RRC. Sejak 21 Oktober lalu, Menpen disertai Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, Drs Subrata, Direktur Televisa, Ishadi SK MSc dan Kepala LKBN Antara Ir. Handjojo Nitimihardjo berada di RRC atas undangan pemerintah RRC untuk menjajagi kerja sama kedua negara di bidang informasi dan komunikasi.
Setibanya di bandara Soekarno-Hatta, Selasa malam, Menpen Harmoko mengatakan, sebagai kelanjutan dari upaya normalisasi ke dua negara sepakat untuk saling membuka perwakilan Kantor Berita (KB) dan mengirim wartawan masingmasing. Sebagai langkah awal, K.B Xinhua akan membuka perwakilannva di Jakarta pada bulan November dan diteruskan dengan pengiriman wartawan ke Indonesia. Sedangkan KB Antarajuga akan membuka perwakilan di Beijing dan mengirim wartawannya ke RRC pada 1992 mendatang.
Langkah konkret sebagai perwujudan pencairan hubungan yang membeku kedua negara selama 25 tahun lalu ini menurut Harmoko amat penting dengan peliputan berita baik mengenai pembangunan dan masalah lainnya oleh wartawan masing-masing kedua negara tentu akan menghasilkan suatu berita yang akurat dan wajar. “Tidak remang-remang,” katanya.
Dalam pembicaraan dengan Ai Zhisheng, kata Menpen, kedua negara sepakat atas 3 hal yaitu kedua negara mampu melihat gambaran jelas perkembangan kedua negara, Informasi dan komunikasi di pandang penting antuk mendorong dan memperkokoh kerja sama di bidang lain seperti perekonomian dan perdagangan. Kedua negara saling melakukan pertukaran materi informasi dan personil.
Selain pembukaan perwakilan KB, sebagai langkah berikutnya RRC dan Indonesia akan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) di Jakarta yang yang waktunya belum ditentukan. Draf MOU ini sudah dibahas oleh kedua Menteri di Beijing. Dengan ditandatanganinya MOU nantinya, misalnya RRI akan menyiarkan acara berbahasa Mandarin. Demikian pula Radio RRC akan menyiarkan bahasa Indonesia.
Selama berada di RRC, Menpen melakukan studi perbandingan mengenai jaringan komunikasi dan informasi. la sangat terkesan dengan perangkat keras media elektronika di RRC, misalnya pemancar yang dibuat semuanya oleh rakyat RRC sendiri.
Menpen juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Mesjid Dongsi. Mesjid Dongsi pernah mendapat bantuan Presiden Soeharto ketika berkunjung ke RRC beberapa waktu lalu. Bantuan Presiden Soeharto menurut Menpen sudah menampakkan hasilnya.
Sumber : SUARA KARYA (30/10/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 636-637.