PAK HARTO INGIN ABDIKAN SISA HIDUPNYA UNTUK RAKYAT

PAK HARTO INGIN ABDIKAN SISA HIDUPNYA UNTUK RAKYAT

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto, yang kini berusia 69 tahun, Sabtu, menyatakan usianya kini telah memasuki hari senja dan ingin mengabdikan sisa hidupnya untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat.

“Saya menyadari akan umur saya itu. Tidak perlu saudara-saudara ragu dalam melihat dan memandang apa yang saya lakukan menghadapi tugas saya dalam memasuki hari senja,” katanya pada acara penyerahan sertiflkat hak milik atas satuan Rumah Susun Klender di Jakarta.

Usia senja yang kini dimasukinya, kata Pak Harto tanpa naskah, merupakan suatu hukum kehidupan. “Oleh sebab itu saya berterimakasih atas doarestu saudara-saudara dan rakyat Indonesia. Saya hanya ingin menggunakan sisa kepercayaan rakyat ini untuk mengabdi sebesar-besamya kepada rakyat,” ucapnya seusai menyampaikan sambutannya dalam acara tersebut.

Pernyataan itu dikemukakan Pak Harto sebagai balasan atas ucapan selamat ulang tahun yang ditujukan kepadanya, dalam acara di kompleks Rumah Susun Klender tersebut.

Dirut Perum Perumnas Suradi Wongsohartono dan Gubernur DKI Wiyogo Atmodarminto ketika memberi sambutan sempat menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Presiden Soeharto yang 8 Juni 1990 genap berusia 69 tahun dan mendoakan agar Pak Harto diberi umur panjang serta senantiasa sehat wal’aflat dalam lindungan Allah SWT.

Pada acara yang dihadiri lbu Tien Soeharto dan beberapa menteri tersebut, Pak Harto sambil tertawa menjelaskan bahwa jika didasarkan pada perhitungan Tahun Jawa, usianya yang 69 tahun sekarang adalah 71 tahun.

Pak Harto dilahirkan di Desa Kemusuk, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Putera almarhum Kertorejo dan almarhunah Sukirah itu menikah dengan Siti Hartinah (Ibu Tien) 26 Desember 1947 ketika berpangkat Letnan Kolonel.

Dari pemikahan itu, Pak Harto dan Ibu Tien dikaruniai enam anak, lima di antaranya sudah menikah. Pak Harto dan Ibu Tien tahun ini sedang menunggu kelahiran cucu ke-11 dari puteri mereka Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek) yang menikah dengan Pratikto Prayitno Singgih pada 28 September 1988.

 

 

Sumber : ANTARA (10/06/1990)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 495-496.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.