PERBANKAN WAJIB MENYUSUN STRATEGI YANG MENGACU PASAL 33

PERBANKAN WAJIB MENYUSUN STRATEGI YANG MENGACU PASAL 33

 

 

Jakarta, Antara

Mantan Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional Swasta (Perbanas) I Nyoman Moena menyatakan perbankan di Indonesia wajib menyusun strategi dan program yang mengacu pada pasal 33 UUD 1945.

“Strategi perkreditan perbankan hendaknya lebih diarahkan untuk bisa membangkitkan daya beli masyarakat, sehingga perputaran roda ekonomi semakin lancar”, kata Nyoman Moena kepada ANTARA menanggapi pidato Presiden Soeharto pada sidang paripuma DPR ­Rl di Jakarta, Kamis.

Dikatakan, APBN 1990/1991 merupakan langkah akselerasi pembangunan menuju lepas landas dengan memberikan tekanan pada aspek pemerataan.

Kondisi lepas landas pada akhir Pelita V itu ditentukan oleh kemampuan mewujudkan Panca Krida Kabinet Pembangunan V, khususnya upaya mewujudkan Trilogi Pembangunan.

Momentum telah berhasil didapat kembali berupa hasil-hasil yang menggembirakan terutama dalam bidang ekonomi, antara lain peningkatan ekspor non migas dan pertumbuhan ekonomi yang cukup mantap.

Dari amanat Priseden Soeharto di depan sidang paripuma DPR­Rl itu nampak jelas arah kebijaksanaan Pemerintah adalah pasal 33 UUD 1945, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang didukung secara nyata oleh peningkatan dana APBN dari Rp 36,57 triliun tahun 1989/1990·menjadi Rp 42,87 triliun pada RAPBN 1990/ 1991.

“Untuk mendukung keberhasilan Trilogi Pembangunan, maka strategi perkreditan perbankan di Indonesia harus diarahkan untuk membangkitkan daya beli masyarakat”, katanya.

Nyoman Moena juga menyambut baik kenaikan gaji pegawai negeri sipil dan ABRI termasuk pensiunan, karena akan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan pada gilirannya mempercepat perputaran roda perekonomian nasional.

“Dengan ditingkatkannya gaji pegawai negeri sipil dan ABRI, maka daya beli masyarakat akan meningkat, sehingga perputaran roda perekonomian nasional semakin lancar”, demikian Nyoman Moena.

 

 

Sumber :ANTARA (04/01/1990)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 251-253.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.