PRESIDEN AJAK MASYARAKAT BERPERAN SUKSESKAN VIY 1991
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto ajak seluruh lapisan masyarakat, tanpa kecuali, melibatkan diri berperan dalam mensukseskan Tahun Kunjungan Indonesia (VN = Visit Indonesia Year) 1991 dengan menyatakan sikap perilaku tuan rumah yang baik.
“Marilah kita bersama-sama merebut hati bangsa lain agar makin terpikat untuk mengunjungi Indonesia,” kata Presiden mengakhiri sambutannya sebagai tanda pencanangan VIY 1991 pada detik-detik akhir pergantian tahun 1990-1991 di Plaza Utama Pekan Raya Jakarta.
Tepat saat jarum arloji menunjukkan pukul 00.00 WIB, layar raksasa yang dipasang di tengah arena upacara dengan Jatar belakang Monumen Nasional, memperlihatkan Presiden didampingi Ibu Negara Tien Soeharto melambaikan tangan.
Berbarengan dengan itu, suasana redup yang menyelimuti Silang Monas tiba-tiba diterangi pijaran kembang api dan sinar laser yang membentuk slogan “Visit Indonesia Year 1991, Let’s Go Archipelago “ (Tahun Kunjungan Indonesia 1991, Mari Kunjungi Nusantara) di badan Tugu Monas, diiringi raungan terompet yang serentak ditiup para undangan dan pengunjung PRJ.
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Trisakti bersama Menparpostel Soesilo Soedarman, yang didampingi Menteri Koperasi Bustanil Arifin, Menteri Kehutanan Hasjrul Harahap, Pangdam Jaya Mayjen TNI K. Harseno, dan Dirjen Pariwisata Joop Ave, melantunkan lagu “Kemesraan”.
Sebelumnya, Menparpostel mengatakan, sepanjang VIY 1991, akan diadakan karnpanye kolosal guna mempersiapkan diri dan mendorong peningkatan jumlah serta kualitas kunjungan bangsa lain ke Indonesia.
Terciptanya kondisi prima untuk dapat memberikan suatu pesona yang terwujud dalam suasana aman, tertib, lingkungan bersih, sejuk dan indah disertai penampilan sebagai tuan rumah yang ramah serta penyajian peristiwa khusus diharapkan membawa kenangan manis bagi semua yang berkunjung ke Indonesia, katanya.
“Tidak berlebihan kiranya jika dinyatakan bahwa dengan membudayakan Sapta Pesona, kita telah memperkukuh jati diri serta mempertebal rasa percaya diri bangsa kita,” kata Soesilo.
Upacara pencanangan VIY 1991 di antaranya juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian Betawi serta tarian Nusantara hasil kreasi Laboratorium Seni Jakarta yang dibawakan oleh 120 penari.
Sumber : ANTARA (31/12/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 700-701.