PRESIDEN BAHAS PENINGKATAN ARMADA NASIONAL DENGAN DUA MENTERI

PRESIDEN BAHAS PENINGKATAN ARMADA NASIONAL DENGAN DUA MENTERI [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto bersama dengan Menteri Perdagangan Drs. Radius Prawiro dan Menteri Perhubungan Prof. Dr. Emil Salim Sabtu siang, di Istana Merdeka, membahas usaha peningkatan armada nasional dalam menjawab kebutuhan yang meningkat terhadap pelayanan distribusi produksi dalam negeri yang semakin meningkat pula.

Menteri perdagangan menyatakan, meningkatnya produksi dalam negeri seperti produksi tekstil, semen, pupuk, gula, beras dan produksi lainnya jelas harus disalurkan ke seluruh Nusantara.

Ia mengatakan, kalau dulu banyak barang kebutuhan Indonesia diimpor dengan menggunakan kapal asing, sekarang dengan meningkatnya produksi dalam negeri, barang kebutuhan itu perlu disebarkan ke seluruh wilayah Indonesia dengan kapal milik nasional. Untuk keperluan inilah diadakan koordinasi antara Departemen Perdagangan dengan Departemen Perhubungan yang mulai dikembangkan untuk menghadapi masa mendatang.

Dalam hubungan ini Departemen Perhubungan mengusahakan meningkatkan fasilitas, baik dalam kwalitas maupun kwantitas, sedangkan Departemen Perdagangan mengadakan monitoring untuk seluruh wilayah Indonesia.

“Sekarang tinggal pelaksanaan mengenai kerjasama ini,” demikian Menteri Perdagangan mengatakan.

Pemugaran Borobudur

Menteri Emil Salim, dalam kesempatan pertemuan dengan Presiden itu melaporkan berakhirnya pertemuan konsultatip mengenai pemugaran candi Borobudur, yang hari Senin pekan depan, akan dilanjutkan dengan pertemuan Komite Pelaksana UNESCO dan pihak Indonesia membahas kenaikan biaya pemugaran dan program pembiayaan yang diperlukan.

Menteri mengatakan, biaya pemugaran candi Borobudur naik 100 persen akibat perkembangan harga dan akan ditelaah cara mengatasinya. Pekerjaan pemugaran candi Borobudur berjalan terus sambil mengumpulkan dana.

Mengenai biaya pemugaran 1975/76 menteri mengatakan : “sudah aman dan tidak ada masalah lagi”.

Sedangkan mengenai biaya selanjutnya ia mengatakan akan dicarikan dana oleh UNESCO. (DTS)

Sumber: ANTARA (21/06/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 564-565.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.