PRESIDEN BERHASIL PERKUAT KOMITMEN JERMAN ATAS RI
Jakarta, Bisnis Indonesia
Presiden Soeharto merasa puas atas kunjungan kenegaraan lima harinya di Jerman karena berhasil membangkitkan dan memperkuat komitmen negara maju itu untuk tetap membantu pembangunan Indonesia pada masa depan.
Dalam penjelasannya menjelang tiba di Tanah Air kemarin, Presiden menyatakan kunjungannya ke Jerman saat ini sangat penting bagi Indonesia, terutama untuk mengetahui secara jelas apa peranan Jerman yang belakangan setelah bersatu disibukkan oleh perhatiannya membantu pembangunan Eropa Timur dan penyatuan pasar Eropa.
Setelah pertemuannya dengan para pemimpin Jerman, Presiden memperoleh jaminan bahwa Jerman tetap memberikan perhatian besar bagi pembangunan Indonesia.
Presiden ketika memberi penjelasan dalam penerbangan Garuda dari Frankfurt lewat Abu Dhabi ke TanahAir kemarin didampingi Menko Ekuin Radius Prawiro, Menlu Ali Alatas dan Mensesneg Moerdiono. Kepala Negara menyampaikan senang atas jaminan Jerman bahwa pasar Tunggal Eropa yang akan terbentuk tahun depan tetap terbuka bagi berbagai komoditi negara-negara berkembang ke Eropa.
Jaminan itu sangat penting, menurut Kepala Negara, karena yang diperlukan Indonesia dari Jerman bukan hanya bantuan pinjaman bagi pembangunan ,tetapi juga pasaran bagi komoditi nonmigas Indonesia, terutama ke Jerman.
Presiden juga gembira Jerman bersedia memberi kredit ekspor yang berhasrat lunak senilai DM 371 juta untuk pembuatan lima kapal penumpang tambahan guna melayani wilayah Indonesia bagian Timur. Kapal itu akan dioperasikan PT Pelni dan dibuat oleh galangan kapal Yos D Meyer,menyusul rampungnya ke-10 kapal pesanan terdahulu berjenis sama.
Malahan Jerman tertarik pada keinginan Indonesia bagi pembangunan sejumlah kapal keruk untuk memperdalam pelabuhan dan alur pelayaran di Indonesia, dan mempertimbangkan pemberian kredit bersyarat lunak. Kapal keruk itu akan dibuat di galangan kapal wilayah bekas Jerman Timur, sehingga sekaligus memperkuat pendapatan wilayah Timur Jerman sendiri dan menolong Indonesia, katanya. (SA)
Sumber : BISNIS INDONESIA (09/07/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 102.