PRESIDEN BERTOLAK KE VENEZUELA
Jakarta, Pelita
Presiden Soeharto dan rombongan, yang telah mengakhiri kunjungan resmi kenegaraan di ibukota Republik Meksiko Serikat, beristirahat akhir pekan di Cancun, kota wisata di tepi pantai Laut Karibia. Hari Minggu (24/ 11) pukul 10.45 waktu setempat (23.45 WIB), Kepala Negara meninggalkan Meksiko menuju Caracas, Venezuela,negara kedua dalam rangkaian kunjungan kenegaraan ke lima negara.
Kunjungan resmi kenegaraan Presiden Soeharto dan rombongan di Kota Meksiko berakhir Sabtu (23/ 11) pagi. Wartawan Pelita H. Azkarmin Zaini melaporkan , keberangkatan Kepala Negara di bandara Intemasional Kota Meksiko dilepas oleh Gubemur dan Ny. Manuel Camacho Solis, didahului dengan 21 dentuman meriam.
Pesawat DC-10 Garuda yang membawa rombongan kepresidenan lepas landas pukul 10.00 (03.00WIB), meninggalkan Kota Meksiko yang terletak pada ketinggian 2.240 meter di atas permukaan laut dan berudara dingin 5-20 derajat Celcius itu.
Presiden dan Ny. Tien Soeharto bersama rombongan yang disertai oleh Dubes RI dan Ny. David Napitupulu dan Dubes Meksiko di Jakarta dan Ny. Alberto Campina, mendarat di bandara internasional Cancun pukul 12.02 (Minggu 24/11 pukul 01.02 WIB). Kedatangan Kepala Negara disambut di bandara oleh gubernur setempat serta Ny. Miguel Borge Marin. Tidak ada lagi permadani merah dan dentuman meriam,karena kunjungan di Cancun bukan lagi kunjungan resrni kenegaraan.
Dari bandar , iring-iringan rombongan bergerak menyusuri pantai, langsung menuju Coral Beach, hotel berbintang lima terbesar di Cancun. General Manajer hotel beserta staf berdiri berjejer di pintu utama, menyambut kedatangan rombongan.
Berbeda dengan Kota Meksiko, kota metropolitan seluas 1.487 kilometer persegi dengan jumlah penduduk termasuk yang terbesar di dunia (16 juta jiwa pada malam hari dan 20-21juta pada siang hari) Cancun adalah kota kecil yang berpenduduk hanya sekitar 200.000 jiwa dengan luas wilayah 664 kilometer persegi.
Di tepi Pantai Karibia
Cancun, kota wisata di Negara Bagian Quintano Roo, wilayah tenggara Meksiko. Ketinggiannya hanya lima meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara rata-rata 27 derajat Celcius. Kota ini terletak di tepi Laut Karibia, memiliki pantai berpasir putih. Laut sekitar pantainya tertimbuni warna hijau dan biru, sehingga pemandangan pantainya sangat indah. Keindahan pantai memang merupakan daya tarik Cancun, yang senantiasa ramai dikunjungi wisatawan.
Di sepanjang tepi pantai berdiri megah puluhan hotel berbintang empat dan lima, yang menyediakan berbagai fasilitas bagi kenyamanan wisatawan. Hotel Coral Beach tempat Presiden dan rombongan menginap merupakan hotel terbesar di Cancun. Bangunannya bergaya arsitektur Spanyol, bangunannya besar berlantai 11 dengan semua kamarnya menghadap lepas ke pantai Laut Karibia.
Cancun mulai dibangun menjadi kota wisata sejak tahun 1969. Letaknya juga strategis karena, dekat dengan obyek-obyek peninggalan suku bangsa Maya di Tulum dan Xelha. Suku bangsa Maya merupakan nenek-moyang bangsa Meksiko. Pemilihan “Miss Universe” pernah dilangsungkan di Cancun, pada tahun 1983.
Presiden Soeharto dan rombongan menginap satu malam di Cancun, beristirahat akhir pekan sebelum mengawali kunjungan resmi kenegaraan di negara Amerika Latin lainnya, Venezuela. Kepala Negara dan rombongan meninggalkan kota wisata Cancun pada Minggu pagi menuju Caracas, ibu kota Republik Venezuela.
Tiga hari pertama di Caracas, Presiden Soeharto akan melakukan kunjungan kenegaraan, untuk selanjutnya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 15 yang akan berlangsung di sana tanggal27 hingga 29 November. (SA)
Sumber : PELITA(25/11/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 239-240.