PRESIDEN : CURAHKAN PERHATIAN PADA PEMERATAAN PEMBANGUNAN

PRESIDEN : CURAHKAN PERHATIAN PADA PEMERATAAN PEMBANGUNAN

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan, dalam masa pembangunan jangka panjang 25 tahun kedua, masyarakat perlu memberikan perhatian pada berbagai masalah yang belum dipecahkan secara tuntas seperti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Hal ini dikemukakan Kepala Negara di Istana Negara, Kamis ketika membuka seminar yang diselenggarakan Persatuan Insinyur Indonesia (PIT), Presiden didarnpingi Menristek BJ. Habibie.

Presiden mengatakan, masalah lain yang perlu diperhatikan adalah peningkatan pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja, serta peningkatan derajat kesehatan.

“Untuk mengatasi masalah itu, GHBN 1988memang telah memberikan arah,” ujar Kepala Negara.

Arah yang ditetapkan GBHN itu, kata Presiden, adalah sasaran utama pembangunan jangka panjang 25 tahun kedua yakni terciptanya kualitas manusia Indonesia yang maju dalam suasana tenteram dan sejahtera, lahir dan batin.

Menyinggung seminar ini yang merupakan puncak kegiatan dari dua seminar sebelumnya, Kepala Negara mengatakan, masukan ini merupakan bahan berharga bagi masyarakat dalam melanjutkan pembangunan terutama penyusunan GBHN tahun 1993.

”Sekarang memang merupakan saat-saat yang tepat bagi kita untuk merumuskan segala pemikiran, gagasan, dan wawasan baru mengenai strategi pembangunan untuk masa depan,” kata Presiden dalam acara itu yang juga dihadiri Mentan Wardojo dan Menperind Hartarto.

Kepala Negara pada kesempatan itu juga mengingatkan, era lepas landas tidak hanya menyangkut masalah ekonomi,tapi juga bidang-bidang lainnya seperti sektor politik sosial budaya, serta pertahanan keamanan.

“Tinggal landas bagi kita juga berarti kesempatan untuk memacu pembangunan di segala bidang dengan kekuatan sendiri, menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila,”ujar Presiden.

Dikatakan, dalam era lepas landas, bangsa Indonesia harus melakukan perbaikan, peningkatan serta menyempurnakan pembangunan di segala bidang kehidupan.

Sebelumnya, Ketua Umum PII Aburizal Bakrie melaporkan, bahan masukan yang disusun melalui seminar-seminar ini akan disampaikan kepada MPR dan pemerintah pada bulan Maret 1991. Seusai membuka seminar ini, Presiden beramah tamah dengan beberapa peserta seperti Cacuk Sudarijanto, Habibie serta Abrurizal. (SA)

 

Sumber: ANTARA(13/12/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 400-401.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.