PRESIDEN: JANGAN TERLANTARKAN FASILITAS OLAHRAGA

PRESIDEN: JANGAN TERLANTARKAN FASILITAS OLAHRAGA

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto minta masyarakat untuk tidak menelantarkan berbagai sarana olahraga yang dibangun dengan susah payah serta tidak menggunakannya untuk kepentingan lain jika tidak menyediakan fasilitas pengganti yang lebih baik.

Harapan tersebut dikemukakan Kepala Negara pada acara peringatan Hari Olahraga Nasiona l (Haornas) ke-8 di Lapangan Parkir Timur Senayan, Minggu. Acara ini dihadiri pula Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden Sudharmono SH dan Ibu EN Sudharmono serta beberapa dubes.

Haomas jatuh pada tanggal 9 September, untuk mengenang penyelenggaraan PON I di Solo yang dibuka tanggal 9 September tahun 1948.

“Saya juga ingin mengimbau masyarakat khususnya para pengusaha pabrik dan daerah-daerah pemukiman untuk membangun sarana olahraga bagi keluarga karyawan danpenghuni daerah pemukiman serta masyarakat sekitarnya,” kata Kepala Negara.

Ketika menekankan pentingnya olahraga bagi masyarakat, Kepala Negara mengatakan melalui olahraga setiap orang dapat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Dalam tubuh yang sehat akan berkembang jiwa yang sehat, kata Presiden.

“Karena itu usaha mengembangkan kegemaran berolahraga di kalangan masyarakat jelas merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam keseluruhan pembangunan lahir batin bangsa kita,” kata Presiden.

Usaha masyarakat bersama pemerintah untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat mulai menunjukkan hasilnya, misalnya semakin banyak orang yang menggemari olahraga. Waktu luang misalnya mulai dimanfaatkan untuk berolahraga.

 

Empat Cabang

Dalam kesempatan ini, Presiden Soeharto juga menekankan pentingnya upaya meningkatkan prestasi olahraga, dengan mengatakan prestasi tinggi dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasiona l dan kepercayaan diri.

“Untuk itu, ada empat cabang olahraga yang dapat menjadi modal kita dalam meningkatkan prestasi. Keempat cabang olahraga itu adalah atletik, senam, renang, dan olahraga permainan. Karena itu, keempat cabang ini perlu mendapat perhatian khusus,” kata Presiden.

Jika kegemaran terhadap keempat cabang olahraga ini bisa ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, maka diharapkan Indonesia akan memiliki bibit-bibit olahragawan berprestasi.

Pada acara ini, Kepala Negara menyerahkan tanda penghargaan kepada beberapa olahragawan, pembina, induk organisasi serta Seksi Wartawan Olahraga (SIWO), karena mereka telah ikut mengharumkan nama Indonesia pada berbagai pertandinganregional dan internasional.

Diantara para penerima penghargaan tersebut adalah tiga atlet bulutangkis masing­masing Icuk: Sugiarto, Susi Susanti dan Ardi B Wiranata yang memperoleh Satya Lencana Kebudayaan.

 

 

Sumber : ANTARA (08/09/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 626-627.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.