PRESIDEN KUNJUNGI LIMA NEGARA MULAI 19 NOPEMBER

PRESIDEN KUNJUNGI LIMA NEGARA MULAI 19 NOPEMBER

 

 

Jakarta, Suara Pembaruan

Presiden dan Ibu Tien Soeharto akan mengadakan perjalanan keluar negeri mulai 19 November sampai 14 Desember 1991 (selama 26 hari), untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke lima negara di Amerika Selatan dan Afrika.

“Perjalanan kali ini merupakan yang terlama dan terpanjang dari yang pernah dilakukan Kepala Negara selama ini,” kata Mensesneg Moerdiono kepada wartawan di Gedung Sekretariat Negara hari Kamis.

Dalam perjalanan kali ini turut serta dalam rombongan Menko Ekuin/Wasbang Radius Prawiro, Menlu Ali Alatas dan Mensesneg Moerdiono. “Negara yang dikunjungi adalah Meksiko, Venezuela, Zimbabwe, Tanzania dan Senegal,” kata Mensesneg.

Kunjungan kenegaraan di Meksiko akan berlangsung tanggal 21-24 November. Di sana akan berlangsung pembicaraan antara Presiden Soeharto dengan Presiden Meksiko. Hubungan diplomatik Indonesia Meksiko dibuka tahun 1961 dan Presiden Soeharto pemah berkunjung ke Meksiko tahun 1961 serta kunjungan balasan dari Presiden Lopez ke Indonesia tahun 1962.

Hubungan kedua negara sangat erat karena Meksiko juga adalah peserta KTT G-15 dan peninjau dalam Gerakan Non Blok. Keakraban juga terlihat karena di In donesia terdapat sekolah Meksiko dan sebaliknya di Meksiko terdapat sekolah Indonesia.

Hadiri KTT G-15 Dalam kunjungan ke Venezuela selain melakukan kunjungan kenegaraan Kepala Negara juga akan menghadiri KTT G-15 di Caracas. Kunjungan kenegaraan dilakukan sebagai balasan atas kunjungan Presiden Venezuela (waktu itu) Zaimi Lucinchi pada April 1988. Presiden yang sekarang yaitu Carlos Andres Perez tadinya hendak mengunjungi Indonesia setelah selesai G-15 di Kuala Lumpur tahun lalu, tetapi tertunda karena kesibukannya.

Pertemuan tingkat tinggi konsultasi kerja sama Selatan-Selatan (KTT G-15) akan dihadiri oleh 15 negara dan pertemuan di Caracas merupakan pertemuan kedua setelah yang pertama di Kuala Lumpur, Malaysia tahun lalu. KTT G-15 itu akan berlangsung tanggal 27-29 November

Selama berlangsungnya KTT, tidak tertutup kemungkinan Presiden Soeharto akan mengadakan pembicaraan dengan kepala-kepala negara lainnya. Selain itu akan dilangsungkanjuga pertemuan tidak resrni antara semua pimpinan delegasi peserta KTT.

Kunjungan kenegaraan ke Zimbabwe akan berlangsung tanggal 2-3 Desember 1991. Di Harare, Kepala Negara akan menerima kunci kota dan tanggal 3 Desember meninjau Victoria Falls yang merupakan air terjun termegah di dunia.

Kunjungan ke Tanzania akan berlangsung tanggal 5-8 Desember 1991. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan Presiden Tanzania ke Indonesia tahun 1981 dan 1987.

Di Senegal pada tanggal 8-13 Desember Kepala Negara akan hadir selaku pimpinan delegasi Indonesia di KIT Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang ke-6. Presiden Soeharto untuk pertama kalinya hadir dalam KTT OKI. KTT ini dianggap penting karena berlangsung setelah era pasca perang Teluk dan sekarang berlangsung pertemuan- pertemuan untuk penyelesaian masalah Timur Tengah khususnya masalah Palestina.

Selain itu, pertemuan tersebut juga penting mengingat saat iniscdang berlangsung era pasca perang dingin. Indonesia sebagai negara berpenduduk beragama Islam terbesar di dunia akan memberikan peranannya dalam dunia Islam.

Secara keseluruhan, menurut Moerdiono, perjalanan Presiden Soeharto ini merupakan perwujudan dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

 

 

Sumber : SUARA PEMBARUAN (15/11/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 167-168.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.