PRESIDEN MINTA DOKTER TETAP LAYANI PENDUDUK BERPENGHASILAN RENDAH

PRESIDEN MINTA DOKTER TETAP LAYANI PENDUDUK BERPENGHASILAN RENDAH

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto minta para dokter untuk tetap melayani penduduk yang berpenghasilan rendah, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan.

Harapan itu disampaikan Kepala Negara ketika membuka Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Istana Negara, Sabtu. Acara ini dihadiri pula Menkes Adhyatma serta Kepala BKKBN Haryono Suyono.

Ribuan dokter memang telah mengabdikan diri pada puskesmas-puskesmas yang tersebar termasuk di darah terpencil, kata Presiden. Kepala Negara mengingatkan apabila tingkat kesehatan masyarakat masih rendah maka upaya untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera mustahil untuk terlaksana.

Harapan itu disampaikan Kepala Negara karena membaiknya pelayanan di bidang kesehatan telah mengakibatkan turunnya tingkat kematian bayi dan balita, meningkatnya harapan hidup rata-rata penduduk.

Presiden mengatakan agar para dokter tetap melaksanakan pengabdiannya itu, maka IDI yang merupakan organisasi profesi para dokter perlu terus membina para anggotanya, baik yang menyangkut pembinaan etika profesi maupun kemampuan profesionalnya.

Masalah lain yang menjadi sorotan Kepala Negara adalah pelayanan yang diberikan dokter baik melalui praktek pribadi maupun di rumah sakit. Presiden mengemukakan pelayanan kesehatan dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan yang menggembirakan karena semakin banyak rumah sakit, poliklinik maupun praktek dokter terntama di kota besar.

“Tetapi, di samping hal itu,ada segi lain yang perlu mendapat perhatian sunggug­sungguh yaitu meningkatkan persaingan dalam pelayanan. Persaingan tidak jarang menjurusuntuk menyimpang dari etik kedokteran. Padahal, etik kedokteran ini harus senantiasa dijunjung tinggi oleh setiap dokter,” kata Presiden.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyinggung masalah pemanfaatan canggih dalam bidang kedokteran, dengan mengatakan alat-alat itu memang diperlukan karena bisa mempercepat penyembuhan pasien.

“Namun alat kedokteran yang mahal tadi juga mengakibatkan makin meningkatnya biaya pelayanan kesehatan. Apabila hal itu terns berlangsung, maka sedikit banyak, tentu akan memperbesar beban yang dipikul masyarakat,” kata Presiden dengan tegas.

 

 

Sumber : ANTARA (19/10/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 604-605.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.