PRESIDEN SETUJU INDONESIA BERGABUNG DALAM TIM NON BLOK

PRESIDEN SETUJU INDONESIA BERGABUNG DALAM TIM NON BLOK

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan Indonesia bersedia mengirimkan para pejabatnya untuk bergabung ke dalam tim perdamaian Gerakan Non Blok ke berbagai negara dalam upaya mengakhiri krisis Teluk.

Kesediaan Indonesia itu dikemukakan Kepala Negara di Bina Graha, Jakarta, Sabtu, ketika menerima Menlu Ali Alatas yang melaporkan hasil pertemuan para menlu non blok di Yugoslavia 11-12 Februari lalu.

Kepada pers seusai diterima Presiden, Alatas menjelaskan bahwa pertemuan di Beograd itu memutuskan untuk mengirimkan beberapa delegasi ke negara-negara yang sedang berperang guna mengakhiri pertempuran tersebut.

Yugoslavia yang merupakan pimpinan Gerakan Non Blok ditugasi melakukan penjajakan ke negara-negara itu. Indonesia, kata Alatas, sedang menunggu keterangan dari Yugo tentang hasil penjajakan tersebut.

Gerakan Non Blok ingin mengirimkan tim ke beberapa negara yang terlibat dalam perang itu, antara lain Irak, AS, serta negara-negara Eropa Barat anggota koalisi multinasional.

Para wartawan memanfatkan pertemuan dengan Alatas untuk menanyakan tanggapan Presiden Soeharto tentang usul Presiden Irak Saddam Hussein bagi penarikan mundur pasukan Irak guna mengakhiri pertempuran itu.

“Kita perlu menjajaki usul itu secara seksama. Ada satu aspek yang harus disambut baik, yaitu kesediaan Irak untuk menarik mundur tentaranya dari Kuwait berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB No 660,” kata Alatas mengutip komentar Presiden.

 

 

Sumber : ANTARA (16/02/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 20-21.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.