PRESIDEN SOEHARTO BUKA KEJUARAAN TERJUN PAYUNG PIALA DUNIA

PRESIDEN SOEHARTO BUKA KEJUARAAN TERJUN PAYUNG PIALA DUNIA

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto, Sabtu pagi, membuka Kejuaraan Terjun Payung Piala Dunia yang diikuti para olahragawan dari 21 negara , antara lain Persatuan Emirat Arab, Brunei Darussalam , RR China, Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Pada pembukaan yang juga dihadiri Ibu Tien Soeharto dan Wakil Presiden Sudharmono di Stadion Atletik, Senayan, Jakarta, Kepala Negara membuka kejuaraan itu dengan mengatakan “Dengan Rahmat Tuhan YME, Lomba Terjun Payung ini secara resmi saya nyatakan dimulai”.

Dalam laporannya , Ketua Umum FASI, Siboen mengatakan, kejuaraan ini berlangsung hingga 7 September, kemudian para penerjun akan bertolak ke Bali dan Lombok untuk melakukan kegiatan serupa.

Acara yang ditunggu-tunggu belasan ribu penonton adalah ditejunkannya piala kejuaraan yang dibawa oleh beberapa penerjun, terdiri dari anggota ABRI dan sipil. Pembawa piala adalah Letnan Dua Inf. Katni dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD.

Pada acara ini, perwira pembawa piala mengenakan pakaian Gatotkaca, tokoh dunia pewayangan yang mampu terbang dan mempunyai kukupanjang yang disebut pancanaka.

Katni didampingi beberapa penerjun , dua diantaranya kemudian melepaskan pakaian mereka dan ternyata keduanya mengenakan pakaian rangkap, yaitu busana Abang dan None Jakarta.

Adegan lain yang diminati penonton, adalah demonstrasi aerobatik oleh enam pesawat latih tempur Hawk, milik TNI-AU yang terbang dari Lanuma Iswahyudi , Madiun. Keenam pesawat tempur ini memperlihatkan kebolehan mereka antara lain berputar-putar di udara.

Kemudian puluhan penerjun yang mengenakan payung berwarna warni tampak melayang-layang di udara, lalu mendarat di lapangan utama stadion atletik ini.

Para pelajar yang menyaksikan acara ini berulang kali bertepuk tangan jika seorang penerjun mendarat dengan mulus. Upacara ini diawali dengan defile oleh para olahragawan serta ofisialnya di depan Kepala Negara serta para hadirin lainnya.

 

 

Sumber : ANTARA (31/08/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 622.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.