PRESIDEN TERIMA SURAT KEPERCAYAAN DUBES UGANDA YANG PERTAMA
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto, Rabu menerima surat-surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Uganda yang pertama, James Juuko setelah kedua negara menjalin hubungan diplomatik sejak 12Januari 1989.
Dalam pidato balasannya setelah menerima surat-surat kepercayaan Dubes dari negara di Afrika itu, bertempat di Istana Merdeka , Presiden Soeharto mengatakan penunjukan Dubes ini merupakan peristiwa bersejarah bagi kedua negara terutama setelah dimulainya hubungan diplomatik.
Kepala Negara yang didampingi Menlu Ali Alatas dan Mensesneg Moerdiono mengatakan, bangsa Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
“Kami mencurahkan perhatian pada pembangunan nasional kami. Meskipun demikian, kami juga senantiasa mengikuti perkembangan di negara-negara Afrika pada umumnya dan di Uganda pada khususnya,” kata Presiden.
Indonesia, kata Kepala Negara, terus mengamati kebijaksanaan-kebijaksanaan Presiden Yoweri Kaguta Museveni yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat Uganda.
Di tempat yang sama, Presiden menerima pula surat kepercayaan Dubes Peru Julio Balbuena Lopez Alfaro. Dalam pidato balasannya, Kepala Negara mengatakan negara berkembang yang tergabung dalam Kelompok Selatan-Selatan perlu meningkatkan kerja samanya.
Indonesia, Peru dan 13 negara berkembang lainnya pada tahun lalu bersidang di Malaysia, dalam forum yang disebut Kelompok Tingkat Tinggi Untuk Konsultasi dan Kerja Sarna Selatan-Selatan, kata Presiden. “Saya mengharapkan Konperensi Tingkat Tinggi Kedua pada bulan Juni yang akan datang di Caracas Venezuela berhasil meningkatkan lagi kerja sama yang telah kita mulai bersama di Kuala Lumpur tahun lalu,” kata Kepala Negara.
Setelah menerima dua surat-surat kepercayaan itu, kemudian Presiden yang didampingi Alatas menerima Menlu Tanzania Ahmad Hasan Diria yang menyampaikan surat Presiden Ali Hasan Mwinyi. (SA)
Sumber : ANTARA(08/04/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 38-39.