PRESIDEN: TERUS KEMBANGKAN HUBUNGAN BAlK ANTAR UMAT BERAGAMA
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengajak umat beragama untuk meningkatkan hubungan di antara mereka, mengingat kemajemukan yang ada di antara bangsa Indonesia.
“Hubungan di antara umat beragama dan antara umat beragama dengan pemerintah perlu terus dikembangkan. Dengan demikian, dalam menghadapi masalahÂmasalah nasional kita dapat berpikir dan bertindak sebagai suatu kesatuan,” kata Presiden pada acara peringatan bersama Natal para anggota Korpri di Istora Senayan, Sabtu malam.
Kepala Negara mengatakan, pengembangan hubungan antar umat beragama serta antara umat beragama dengan pemerintah akan mampu membulatkan tekad seluruh rakyat Indonesia untuk menyukseskan pembangunan.
Agama, kata Presiden, mempunyai peranan yang sangat penting pada proses pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia. Peranan itu antara lain sebagai landasan moral, erik serta spiritual, baik dalam kehidupan pribadi, maupun kehidupan bermasyarakat.
“Melalui pembangunan itulah, kita bercita-cita mengantarkan seluruh bangsa ini kepada kehidupan yang penuh kesejahteraan lahir dan batin,” kata Kepala Negara.
Tanggulangi Kemiskinan
Pada kesempatan ini, Presiden minta seluruh umat Kristiani terutama yang mampu untuk ikut membantu pemerintah menanggulangi kemiskinan yang masih diderita sebagian rakyat Indonesia.
“Karena itu, sesuai dengan tema peringatan Natal ini, saya ingin mengajak hadirin untuk meningkatkan perhatian terhadap mereka yang masih menderita kekurangan dan kemiskinan, yang mendambakan ketenteraman lahir dan batin,” kata Presiden.
Tema peringatan Natal Bersama Korpri pada tahun 1991 adalah “Berbahagialah Mereka Yang Suci Hatinya, Karena Mereka Akan Melihat Allah”.
“Saya rasa, kesederhanaan dan kemiskinan itu pula yang disampaikan dalam peristiwa Natal. Yesus datang ke dunia sebagai sosok yang sederhana, miskin dan bahkan terlantar. Namun, di dalam kesederhanaan dan kemiskinan tadi Yesus tidak ditinggalkan orang lain,” kata Presiden
Presiden mengingatkan keberhasilan atau kegagalan pembangunan yang dilakukan bangsa Indonesia antara lain ditentukan oleh keberhasilan mengurangi jumlah mereka yang masih hidup dalam kemiskinan.
Peringatan Natal yang dihadiri oleh Ibu Tien Soeharto itu dimeriahkan pula dengan paduan suara Danna Pertiwi dan sendratari tentang Kelahiran Yesus Kristus.
Sumber : ANTARA (28/12/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 555-556.