SEDIKIT BANGSA LAIN YANG TAHU SECARA BENAR KEPEMIMPINAN ORBA
Jakarta, Angkatan Bersenjata
Prof. Dr. Donald W. Wilson, Rektor Universitas Pittsburg, AS, mengatakan bahwa masih banyak orang asing yang belum dapat memahami dan memberikan penilaian yang objektif terhadap keadaan Indonesia dalam era kepemimpinan Orde Baru.
Masih banyak di antara bangsa asing yang belum dapat mengetahui dan mempelajari secara benar tentang kepemimpinan Presiden Soeharto di dalam era pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya dan politik, apalagi membandingkannya dengan keadaan 20 tahun silam atau pada masa-masa sebelum kemerdekaan, katanya di Jakarta, Rabu.
Berbicara di depan para pakar dan ilmuwan Lemhannas, antara lain Dr. Anwar Nasution, Lie Tek Tjeng, Brigjen Soemarno dan Laksmana TNI R.M. Moechtar, Prof. Wilson mengatakan bahwa keberhasilan Presiden Soeharto dalam menciptakan stabilitas nasional melalui pembangunan di segala bidang, harus dapat diketahui dan dipahami oleh bangsa lain.
Prof. Wilson, yang menulis buku “The Long Journey from turmoil to self sufficiency” (perjalanan panjang dari pergolakan ke swasembada), sangat terkesan dengan kepemimpinan Soeharto dan kemakmuran yang telah dicapai bangsa Indonesia dewasa ini.
Presiden Soeharto dalam buku Wilson dinilai berhasil dalam membawa bangsa Indonesia dari masa-masa sulit dan kekacauan ke masa-masa keberhasilan ekonomi dan swasembada sekarang ini.
“Presiden Soeharto bukan orang yang mudah tergoda dengan kekuasaan seperti yang dikira banyak orang, sebaliknya ia justru mencurahkan seluruh perhatiannya untuk menjamin langgengnya kejayaan revolusi, mengabdi pada rakyat dan keberhasilan bangsa,” kata Wilson yang sempat beberapa kali mewawancarai Presiden Soeharto.
Dalam bukunya, Wilson membahas secara mendalam tentang kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia pada periode 1965-1987, sehingga orang yang membacanya, khususnya orang asing, yang belum atau hanya tahu sedikit tentang Indonesia menjadi jelas.
Mempertanyakan
Sementara itu, Dr. Anwar Nasution, dosen Fakultas Ekonomi UI, pada kesempatan itu mempertanyakan mengapa buku Wilson tidak membahas secara rinci berbagai keberhasilan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Anwar Nasution mengaku kecewa, karena banyak achievement yang dicapai Soeharto tidak dijelaskan secara rinci oleh Wilson, seperti bagaimana pak Harto menghadapi pressure group, bagaimana mengurangi beban orang miskin, dan bagaimana mengelola pinjaman dan utang luar negeri.
“Bila buku ini ditulis untuk melakukan offensive informasi ke luar negeri, tidak akan bermanfaat banyak, karena hanya menggambarkan “pohon” Indonesia, bukan “hutan” Indonesia yang sebenamya,” kata Anwar Nasution.
Prof. Wilson mengakui bahwa dalam bukunya itu masih banyak hal-hal lain yang belum tercakup, karena ia bermaksud menulis buku seri kedua, sebagai lanjutan buku “Long Journey from turmoil to self suficiency”.
Profesor yang pernah tinggal di Indonesia untuk beberapa tahun itu, sangat berterimakasih memperoleh masukan yang berharga dari para peserta diskusi. Kepada Gubernur Lemhannas Majyen TNI Soekarto, Laksma TNI Moechtar dari Yayasan Persada Nusantara yang menerbitkan buku Prof. Wilson itu, menyerahkan tiga buah buku setebal 220 halaman tersebut untuk perpustakaan Lemhannas.
Sumber : ANGKATAN BERSENJATA (14/06/1990)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 523-525.