SEJUMLAH ISU REGIONAL WARNAI PEMBICARAAN PRESIDEN SOEHARTO -PM ANAND
Jakarta,Antara
Walau hanya suatu kunjungan perkenalan, berbagai masalah bilateral Indonesia, Thailand dan sejumlah isu regional akan mewamai pembicaraan antara PM Anand Panyara-chun dengan Presiden Soeharto, demikian Dubes Thailand untuk Indonesia, Dr. Suchati Chuthasmit mengatakan di Jakarta, Rabu.
Selain mengadakan pertemuan dengan Presiden, dalam kunjungan dua hari ke Indonesia mulai 24 Mei, PM Anand juga akan melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejabat tinggi Indonesia.
Suchati dalam keterangannya juga mengatakan, dalam kunjungan tersebut tidak ada agenda khusus, hal ini sesuai dengan pengumuman juru bicara kementerian luar negeri Thailand baru-baru ini.
“Kunjungan tersebut merupakan kunjungan kerja yang sekaligus merupakan kesempatan bagi PM. Anand untuk memperkenalkan diri,”kata Dubes Suchati pada ANTARA.
Anand Panyara-Chun menj adi perdana menteri Thailand awal Maret menyusul jatuhnya PM Chatichai Choonhavan dalam suatu kudeta tak berdarah oleh pihak militer.
PM Anand di depan Dewan Legislatif Nasional yang beranggotakan 149 orang, awal April menyebutkan bahwa Thailand akan berusaha keras memulihkan citranya dan mengembalikan kepercayaan masyarakat internasional sebagai kelanjutan kebijakan luar negerinya.
Bersama negara-negara Asean lain (Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina) Thailand akan berkonsentrasi pada peningkatan kerjasama ekonomi, pedagangan dan sosial budaya, kata PM Anand.
Pada akhir kunjungan dua harinya di Indonesia, menurut Dubes Suchati, PM Anand akan mengadakan jumpa pers di mana beberapa isu penting seperti konflik Kamboja serta kemungkinan penarikan pasukan AS dari pangkalan pangkalan militer di Filipina bisa dibahas.
Seusai mengunjungi Indonesia, PM Anand akan melawat ke Malaysia dan Singapura. Indonesia dan Thailand, meskipun menghas ilkan komoditas-komoditas yang serupa tidak mesti bersaing dalam perdagangan, kata Dr Suchati.
“Tidak seperti kebanyakan pengamat politik dan ekonomi, saya lebih suka melihat adanya peluang-peluang di mana Indonesia dan Thailand bisa bekerja sama menjajagi pasar yang kemungkinan masih sangat terbuka di Amerika, negara-negara Eropa Tengah, dan Timur Tengah,” Dr Suchati menyatakan.
Juga dikatakan bahwa dengan bekerjasama, Indonesia dan Thailand dengan komoditasnya yang sempa bisa samasama meraih keuntungan. Lebih lanjut katanya, perdagangan Indonesia-Thailand yang sejauh ini baru bernilai kurang lebih 500 juta dolar AS masih bisa ditingkat kan. Dr. Suchati juga berpendapat bahwa di bidang pariwisata Indonesia dan Thailand juga bisa bekerjasama, karena Thailand memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan Tahun Kunjungan Thailand beberapa tahun lalu.
“Tahun Kunjungan Asean tahun 1992 merupakan kesempatan baik bagi Indonesia dan Thailand dan juga negara-negara Asean lain untuk bekerja sama menyelenggarakan paket-paket wisata ,”kata Dubes Suchati yang baru bertugas di Indonesia sekitar enam bulan. (SA)
Sumber : ANTARA (22/05/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 43-44.