WILSON PUJI KEPEMIMPINAN SOEHARTO
Jakarta, Pelita
Prof. Dr. Donald W. Wilson, Ilmuwan dari Pittsbur State University, Amerika Serikat, menilai Presiden Soeharto akan mampu mengakhiri masa jabatannya secara mulus. Karena, menurut dia selain punya bakat dan kecerdasan yang sudah teruji dalam sejarah Soeharto juga sangat besar komitmennya untuk mengembangkan kehidupan tata negara menurut cita-cita konstitusi.
Dalam diskusi yang ditulisnya “The Long Journey From Turmoil to Self Sufficiency” (Perjalanan Panjang dari Kekacauan ke Swasembada) di Hotel Hyatt Aryaduta, Jakarta, Selasa, Wilson memaparkan panjang lebar karakteristik kepemimpinan Presiden Soeharto. Katanya, Presiden Soeharto adalah tipe pemimpin yang berhasil meminimalisir kompetisi kepemimpinan.
Dihadapan sekitar 50 peserta diskusi yang diselenggarakan Yayasan Persada Nusantara dan dibuka Menko Polkam Sudomo itu menampilkan Wilson sebagai pembicara tunggal. Pertanyaan yang muncul kemarin banyak menyinggung soal suksesi, korupsi, monopoli, dan prediksi Wilson sendiri terhadap masa depan pembangunan Indonesia.
Masalah Internal
Soal suksesi, Wilson pada intinya tidak khawatir. Meski tradisi suksesi di Indonesia terbilang belum begitu lama dan beragam, dia yakin bahwa proses kehidupan bernegara yang kini berkembang akan mampu membawa Indonesia ke situasi yang stabil dalam suksesi itu.
Menjawab pertanyaan, Wilson tidak sependapat jika kondisi politik Indonesia dalam menghadapi suksesi dibandingkan dengan negara negara di Asia yang sudah relatif maju, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, atau Singapura. “Perbandingan itu tidak relevan, karena kondisinya sangat berbeda,” ujarnya.
Dia memang mengakui, Indonesia kini dan mendatang akan banyak menghadapi tantangan dari luar. Era globalisasi, sedikit banyak akan mempengaruhi peri kehidupan di Indonesia, seperti juga akan dihadapi negara-negara berkembang lainnya. Tapi tambahnya, disisi lain Indonesia juga sekaligus menghadapi masalah-masalah internal.
Wilson menyebutkan masalah korupsi, inefisiensi, produktivitas yang rendah, birokrasi yang tak efisien, monopoli dan lain sebagainya. Menurut dia, inilah tantangan yang juga akan cukup besar pengaruhnya pada stabilitas di masa datang. “Tapi melihat betapa seriusnya perhatian pemerintah kini terhadap masalah-masalah itu, saya yakin ini pun akan berhasil diselesaikan,” kata Wilson yang sempat bertemu Presiden Soeharto dua kali dalam proses penulisan buku itu.
Penyelesaian masalah ini, tambahnya, akan membuat masa jabatan Soeharto berakhir mulus. “Kalau ini benar-benar terjadi sejarah akan mencatat Soeharto sebagai salah satu seorang negarawan yang besar dan dinamik”, ujarnya.
Buku yang ditulis Wilson selama lima tahun itu memiliki ketebalan 220 halaman termasuk daftar kepustakaan dan dibagi dalam 12 Bab. Lahir di Poona, India, 52 tahun silam, Wilson pernah tinggal di sekolah dasar di Indonesia, tepatnya di Bandung. Ia mengaku cinta Indonesia dan inilah salah satu alasannya mengapa ia menulis buku tentang Indonesia.
Sumber : PELITA (13/06/1990)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 513-514.