XINHUA BUKA PERWAKILAN DI JAKARTA
Jakarta, Pelita
Pemerintah Indonesia dan RRC sepakat untuk meningkatkan kerjasama bidang informasi dan komunikasi antara kedua negara. Langkah pertama dari peningkatan kerjasama bidang informasi tersebut, kantor berita RRC Xinhua akan membuka perwakilan ya di Jakarta. Begitu juga Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara akan membuka perwakilannya di Beijing.
Menteri Penerangan Harmoko mengemukakan hal itu kepada wartawan di VIP Room Band ara Soekamo Hatta Jakarta, Selasa (29/10) petang, setibanya dari kunjungan kerja ke RRC. Selama delapan hari (21-29 Oktober), Menpen yang didampingi Dirjen RTF Subrata, mengadakan kunjungan kerja ke RRC atas undangan Menteri Media Massa, Radio, Film dan Televisi RRC Ai Zhiseng.
Dijelaskan oleh Menpen, kunjungannya ke RRC ini memang dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama bidang informasi dan komunikasi. Latar belakang peningkatan kerjasama ini karena hampir 25 tahun hubungan kedua negara ini putus, sehingga rakyat di kedua negara tidak mendapatkan gambaran yang je las tentang perkembangan yang ada di kedua negara.
Oleh karena itu, lanjut Menpen, sejak normalisasi kedua negara dan setelah kunjungan Presiden Soeharto ke RRC yang kemudian dibalas kunjungan Presiden Yang Sangkun dan PM RRC Li Peng ke Indonesia, maka kontak-kontak hubungan digalakkan.
Ditambahkan, khusus untuk masalah informasi dan komunikasi kontak-kontak tersebut juga dilaksanakan antara menpen kedua negara tersebut. “Dalam pembicaraan serius, kami sepakat untuk melihat tiga hal agar masalah informasi dan komunikasi ini dapat ditindak-lanjuti untuk ditingkatkan,” ujar Harmoko.
Ketiga hal yang perlu dilihat itu adalah, pertama, agar kedua bangsa mampu melihat kenyataan-kenyataan dan gambaran yang jelas terhadap perkembangan dan pembangunan yang dihadapi masing-masing negara. Kedua, informasi dan komunikasi inipenting untuk mendorong dan memperkokoh kerjasama di bidang lainnya seperti ekonorni dan perdagangan.
“Sedangkan yang ketiga, agar kedua belah pihak mampu mengadakan saling pertukaran, baik itu menyangkut materi informasinya maupun juga personalnya. Hal inidisebabkan kedua bangsa harus mampu menyajikan pemberitaan-pemberitaan, informasi-informasi secara wajar, tidak remang-remang.”
Oleh karena itu, lanjut Menteri, langkah pertama dari kerjasama itu, disepakati untuk mendirikan perwakilan kantor berita di masing-masing negara. Pertengahan November 1991 ini Xinhua akan didirikan di Jakarta, sedangkan LKBN Antara akan mendirikan dan mengirirnkan wartawannya di Beijing pada tahun depan. Kemudian sebagai langkah kedua, akan dibuat draft Memorandum of Understanding (MOU). “MOU ini akan ditandatangani bersama pada kunjungan Menpen RRC ke Indonesia tahun depan,” jelas Harmoko.
Pertukaran Personil
Menpen juga menekankan agar pembukaan perwakilan kantor berita ini dibarengi oleh pertukaran personil, sehingga kedua belah pihak mampu mengembangkan keseimbangan pemberitaan. Hal ini dimaksudkan agar pemberitaanpemberitaan tentang Indonesia dan RRC itu betul-betul diliput oleh personil reporter yang ada di masing-masing negara. Jadi informasi itu tidak datang dari pihak ketiga. Sebab, kalau berita itu datang dari pihak ketiga, biasanya sudah dibumbui dan kadangkadang ada ketimpangan.
Menpen Juga mengharapkan, dalam MOU nanti dibahas pula tentang pertukaran informasi di bidang siaran radio. Sebab, selama iniradio RRC telah memprogramkan siarannya dalam Bahasa Indonesia begitu juga RRI telah memprogramkan siarannya dalam Bahasa Mandarin.
“Alangkah baiknya kalau hal ini juga diadakan pertukaran, sehingga rakyat RRC yang jumlahnya 1 milyar jiwa dari rakyat Indonesia yang 150 juta itu mendapatkan gambaran yang jelas dari perkembangan pembangunan yang ada di kedua negara,” tutur Harmoko.
Sumber : PELITA (30/10/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 639-641.