MUHIBAH PRESIDEN KELILING DUNIA

MUHIBAH PRESIDEN KELILING DUNIA

 

 

Jakarta, Suara Karya

Presiden Soeharto akan melakukan serangkaian perjalanan kelima negara selama 25 hari mulai Selasa 19 November mendatang. Negara-negara yang akan dikunjungi adalah Meksiko, Venezuela,Zimbabwe,Tanzania dari Senegal.

Direncanakan Presiden yang juga akan disertai Ibu Tien kembali berada di tanah air pada 14 Desember. Perjalanan Kepala Negara kali ini merupakan perjalanan ke luar negeri terlama, dan dapat dikatakan perjalanan yang mengelilingi dunia. Sebab dari Jakarta pesawat khusus DC 10 Garuda terbang ke arab timur melalui Samudera Pasifik untuk mencapai Meksiko.

Dari kawasan Amerika Latin pesawat itu terbang melintasi lautan Atlantik menuju benua Afrika. Dan dari Afrika terbang kembali ke Jakarta melalui lautan Hindia. Perjalanan lebih dari 40.000 km itu menurut Mensesneg Moerdiono Kamis, di Setneg, memperjelas pelaksanaan politik luar negeri Indone­sia yang bebas dan aktif.

 

Meksiko

Kunjungan diawali ke Meksiko yang akan berlangsung dari tanggal 21 sampai 24 November. Kunjungan ke negara Somorero itu merupakan kunjungan kenegaraan.

Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Meksiko tahun 1961. Ketika itu Presiden Soekarno melakukan kunjungan ke Meksiko dan lalu dibalas oleh Presiden Meksiko ketika itu, Lopez Mateos tahun 1962. Setelah itu hubungan RI­ Meksiko bertambah akrab dan banyak pejabat kedua negara saling mengunjungi. Indonesia makin akrab dengan Meksiko setelah negara itu masuk dalam kelompok 15 (G-15).

Keakraban Indonesia dengan Meksiko itu ditandai dengan monumen berupa pembangunan sekolah dengan nama SD Meksiko dan di Meksiko juga terdapat sekolah bernama Indonesia.

Dubes RI di Meksiko kini adalah David Napitupulu, bekas aktivis mahasiswa Angkatan 66. Selama di Meksiko, Presiden Soeharto dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Presiden Meksiko, Carlos Salinas de Gotari. Selain itu Presiden akan berkunjung ke Museum Antropologi yang termasyur di dunia.

Sebelum meninggalkan Meksiko, Kepala Negara akan singgah dan bermalam di kota wisata terkenal di dunia, Cancun. Di kota ini pernah dilakukan dialog Utara­ Selatan. Dari Cancun Presiden menuju Caracas, Venezuela.

 

Venezuela

Kunjungan Presiden ke Venezuela selain bersifat kunjungan kenegaraan juga untuk menghadiri KIT Kelompok G-15. Kunjungan kenegaraan ke Venezuela merupakan kunjungan balasan setelah Presiden Venezuela Zaimi Lucinchi berkunjung ke Indonesia tahun 1988. Presiden Venezuela sekarang adalah Carlos Andreas Perez yang menyampaikan undangan kepada Presiden Soeharto.

Presiden Soeharto juga akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Carlos Andreas Perez. Untuk menandai kunjungan Presiden ke negara yang elok itu, direncanakan Pak Harto menanami pohon di Taman Perdamaian.

Negara berpenduduk 18 juta jiwa itu pernah melahirkan seorang pemimpin yang namanya masyhur di dunia yaitu Simon Bolivar.

Setelah kunjungan kenegaraan Presiden akan menghadiri KTT G-15 yang merupakan konsultasi dan kerjasama Selatan-Selatan. Keanggotaan kelompok G-15 selain Indonesia dari Venezuela serta Meksiko adalah Alzajair, Argentina, Brazilia, Mesir, India, Jamaika, Malaysia, Nigeria, Peru, Senegal, Yugoslavia dari Zim­ babwe.

Selama masa sidang itu tidak tertutup kemungkinan Presiden Soeharto bertemu secara khusus dengan pemimpin-pemimpin negara yang hadir. Dijadwalkan para pemimpin G-15 juga akan melakukan pertemuan tidak resmi di kota Guerri, sekitar 45 penerbangan dari Caracas.

 

Zimbabwe

Dari Venezuela Presiden akan terbang melintasi Samudra Atlantik menuju Zimbabwe. Dalam rute penerbangan yang panjang itu Presiden akan istirahat untuk penyesuaian waktu dengan menginap semalam di wilayah wisata Las Palmas, kepulauan Canary, wilayah Spanyol.

Kunjungan ke Zimbabwe akan berlangsung dari tanggal 2 sampai 3 Desember. Di Harare, Zimbabwe Presiden juga akan melakukan pertemuan dengan Kepala Negara berpenduduk 9 juta jiwa. Kunjungan Presiden Soeharto ke Zimbabwe ini juga merupakan kunjungan balasan setelah Presiden Robert Mugabe berkunjung ke Indonesia tahun lalu.

Selama di Zimbabwe, pemerintah setempat akan mengacarakan Presiden melihat air tetjun Victoria yang amat dibanggakan negara itu. Disamping itu akan melihat taman marga satwa di Pamu Sinda Gen Park serta petemakan domba Musasirifa.

 

Tanzania

Kunjungan ke Darr Es Sallam, Tanzania juga merupakan kunjungan balasan setelah Presiden Julius Nyerere dan Presiden yang sekarang Ali Hasan Nguinyi tahun 1987 berkunjung ke Indonesia.

Kunjungan di Tanzania akan berlangsung dari tanggal 5 sampai 8 Desember. Selama itu Presiden juga akan melakukan pembicaraan khusus dengan Presiden Nguinyi.

 

Senegal

Dari Tanzania Presiden kembali terbang ke arab barat menuju Dakkar, Senegal. Kunjungan ke negara bekas jajahan Prancis itu akan berlangsung dari tanggal 8 sampai 13 Desember.

Di Dakkar acara utama Kepala Negara adalah menghadiri KTT Organisasi Konperensi Islam (OKI). Kehadiran Presiden ke KTT OKI ini merupakan yang pertama kali.Sebelumnya ketika di Lahore, Pakistan KTT OKI dihadiri oleh Alm H Adam Malik, dan di Harare oleh Umar Wirahadikusuma selaku Wapres.

KTT di negara berpenduduk 7 juta jiwa itu antara lain akan membahas perdamaian di Timur Tengah setelah perang Teluk serta mencari jalan bagi penyelesaian masalah Palestina.

Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia diharapkan dapat memainkan peranan penting dalam menggalang persatuan di kalangan umat Islam.

Selama masa KTT itu juga tidak tertutup kemungkinan Presiden Soeharto melakukan pertemuan bilateral dengan pemimpin-pemimpin negara yang hadir.

 

 

Sumber : SUARA KARYA (15/11/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 171-172.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.