PRESIDEN MINTA MANTAN BKR ANTAR MASYARAKAT KE ERA LEPAS LANDAS

PRESIDEN MINTA MANTAN BKR ANTAR MASYARAKAT KE ERA LEPAS LANDAS

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto minta para mantan anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR) untuk ikut mengantar masyarakat memasuki tahap tinggal landas, karena mereka telah berhasil membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya.

Harapan itu disampaikan Kepala Negara di Istana Negara, Senin ketika menerima mantan 300 anggota BKR. Acara ini dihadiri pula Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden Sudharmono SH dan lbu EN Sudharmono, Wakil Ketua MPR Suprapto dan Menko Polkam Sudomo.

“Kesempatan yang masih saudara-saudara miliki sekarang adalah mengantarkan bangsa ini memasuki pintu gerbang kedua, ialah memasuki era tinggal landas dalam pembangunan,” kata Presiden kepada mantan anggota BKR yang mengenakan seragam batik biru.

Harapan itu disampaikan karena sekalipun para mantan anggota BKR ini sudah lanjut usianya, Presiden berkeyakinan bahwa semua pejuang tidak akan pernah menghentikan perjuangan mereka sebelum cita-cita mereka terwujud.

Presiden mengatakan pembangunan masyarakat Indonesia memang memerlukan bermacam-macam keahlian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

”Namun yang lebih penting lagi adalah memperkuat jiwa, semangat dan nilai-nilai petjuangan dalam pembangunan. Dalam perjuangan menegakkan kemerdekaan, kita berhasil karena memiliki tekad baja, semangat menyala-nyala, rasa peratuan dan kesatuan,” kata Presiden.

Semangat tinggi yang dimiliki para pejuang untuk melahirkan Indonesia merdeka harus tetap dipelihara, karena diperlukan dalam zaman kemerdekaan ini. Presiden menyebutkan dengan semangat yang sama, bisa dihasilkan cara yang berbeda untuk menjawab tantangan.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara mengatakan masyarakat dan pemerintah telah berhasil mewujudkan berbagai kemajuan dalam bidang ideologi, politik, dan ekonomi. Pancasila telah diakui sebagai satu-satunya azas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Sementara itu, kestabilan nasional telah dicapai selama lebih dari seperempat abad, dan telah mendorong laju pembangunan. Dalam bidang ekonomi, kemajuan penting antara lain tercapainya swasembada beras, kata Presiden.

Setelah secara resmi membuka apel besar dan sarasehan para mantan anggota BKR, kemudian Kepala Negara tanpa teks menjelaskan sejarah perjuangan militer bangsa Indonesia terutama menjelang dan setelah 17 Agustus 1945.

Pada 23 Agustus, dibentuk Badan Keamanan Rakyat, yang kemudian berubah menjadi TKR, 5 Oktober. Perubahan itu terjadi lagi pada tahun 46, dengan terbentuknya TRI yang akhimya menjadi TNI pada tanggal 3 Juli 1947.

Menurut Presiden, penegasan itu perlu disampaikan lagi agar tidak timbul kesan bahwa Pembela Tanah Air (Peta) adalah cikal bakal pembentukan TNI. Cikal bakal TNI adalah BKR, namun banyak anggota Peta yang kemudian menjadi anggota BKR.

 

 

Sumber : ANTARA (26/08/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 710-712.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.