PRESIDEN SETUJU KIRIM ULAMA KE LUAR NEGERI UNTUK JELASKAN KB

PRESIDEN SETUJU KIRIM ULAMA KE LUAR NEGERI UNTUK JELASKAN KB

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto menyetujui pengiriman ulama-ulama Indonesia ke luar negeri untuk menjelaskan keikutsertaan para ulama secara aktif dalam program kependudukan dan keluarga berencana (KB).

Pengiriman ulama itu dijelaskan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Hasan Basri kepada wartawan, setelah bersama Menag Munawir Sjadzali dan Kepala BKKBN Haryono Suyono, melaporkan kepada Presiden di Jl Cendana, Kamis, tentang konperensi “Islam dan Kebijaksanaan Kependudukan” di Aceh baru­baru ini.

“Ulama-ulama luar ingin mengetahui secara persis apa yang dilakukan ulama Indonesia dalam membantu Pemerintah mensukseskan program KB,” kata Hasan Basri. MUI, katanya, pernah mengeluarkan petunjuk/fatwa tentang program KB.

Ia mengatakan wakil-wakil lembaga internasional yang mengikuti pertemuan internasional di Aceh itu, meminta Indonesia untuk menjelaskan kepada negara-negara lainnya tentang peran yang dimainkan ulama dalam mensukseskan KB.

Ulama Indonesia kemungkinan akan dikirim ke sejumlah negara di Afrika, karena di negara-negara itu, pelaksanaan program KB masih belum Iancar karena dianggap bertentangan dengan peraturan agama.

Ketika menambahkan keterangan Ketua Umum MUI tersebut, Menteri Agama Munawir memberi contoh, sebuah negara pernah mengirimkan beberapa delegasinya ke Indonesia untuk mengetahui pelaksanaan KB. KB di negaranya belum berjalan lancar karena dianggap melanggar hukum agama.

Munawir mengatakan, setelah diadakan dialog, akhirnya diketahui bahwa program KB di negara itu hanya menjadi urusan Departemen Kesehatan tanpa melibatkan unsur-unsur lainnya tennasuk ulama. Di Indonesia sendiri, ulama dilibatkan secara aktif

Karena itu, menurut Menag, para ahli KB dari negara itu akan berusaha menerapkan pendekatan seperti yang dilakukan Indonesia, termasuk membentuk lembaga yang sejenis dengan MUI.

Kepala BKKBN Haryono Suyono mengatakan, kemungkinan lain yang bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan peran aktif para ulama adalah mengundang ulama­ulama luar negeri itu mengunjungi Indonesia untuk menyaksikan sendiri kegiatan ulama Indonesia.

 

 

Sumber : ANTARA (08/03/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 705-706.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.