PRESIDEN SETUJUI SEJAK AWAL PEMINDAHAN MABES TNI-AU

PRESIDEN SETUJUI SEJAK AWAL PEMINDAHAN MABES TNI-AU

 

 

Jakarta, Antara

PRESIDEN SOEHARTO sejak awalnya sudah mengetah ui proses pemindahan ntor Markas Besar TNI-AU dari Jl. Gatot Subroto ke Cilangkap, serta pemanfaatan gedung lama oleh perusahaan swasta. Masalah pemindahan ini dijelaskan Kepala Staf TNI-AU Marsekal Madya Siboen kepada wartawan setelah melapor kepada Kepala Negara di Bina Graba, Sabtu tentang pemindaban perkantoran Mabes AU yang diharapkan berlangsung tabun 1992.

Presiden mengatakan babwa upaya pemindaban Mabes TNI-AU, kedua angkatan lainnya dan Polri, serta Mabes ABRI sebenarnya sudah dilakukannya sejak menjadi Menhankam/Pangab.

Ketika berbicara tentang pemanfaatan perkantoran lama oleh perusabaan swasta yaitu kelompok Wirontono, Kepala Negara mengemukakan babwa kehadiran pengusaha swasta itu tidak perlu dipermasalahkan. Wirontono mendapat hak untuk memanfaatkan lahan itu selama 25 tahun, antara lain untuk gedung perbelanjaan dan kantor.

“Swasta pun tidak boleb rugi karena nantinya kawasan itu akan kernbali menjadi milik pemerintah, “kata siboen mengutip pernyataan Presiden.

Ketika ditanya wartawan apakah benar kawasan itu sebenarnya tidak boleh dipakai untuk membangun pusat perbelanjaan oleh Pemda DKI Jakarta, Siboen mengingatkan babwa TNI-AU sudab lama memanfaatkan lahan itu.

Ia memperkirakan larangan itu dikeluarkan Pemda DKI setelab TNI-AU berkantor di sana. Namun, ia mengatakan pihaknya akan segera mengirim surat kepada Pemda DKI tentang perubahan status ini apalagi Kepala Negara sudah menyetujuinya.

Ketika ditanya wartawan tentang perumahan yang akan digusur, Siboen mengatakan sekarang terdapat 106 rumah yang ditempati baik oleh perwira aktif maupun purnawirawan.

Para perwira aktif ini akan dipindahkan ke kompleks AU yang berada di Lanuma Halim Perdanakusumah, sedangkan yang sudah purnawirawan ataupun warakawuri diminta meninggalkan kompleks Gatot Subroto itu, apalagi mereka umumnya sudah memiliki rumah pribadi. (SA)

 

Sumber : ANTARA (09/03/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 521-522.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.