PRESIDEN SOEHARTO TAMU UTAMA PERAYAAN HARI NASIONAL INDIA

PRESIDEN SOEHARTO TAMU UTAMA PERAYAAN HARI NASIONAL INDIA

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto akan menjadi tamu utama dalam upacara perayaan Hari Nasional India 26 Januari 1991, kata Duta Besar India untuk RI, Rait Singh Kalha, kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

“Ini sangat penting artinya karena kehormatan ini diberikan oleh India kepada kepala negara dan pemerintahan terkenal yang punya hubungan dan persahabatan erat dengan India,” katanya ketika ditanya mengenai arti penting kunjungan Kepala Negara RI ke India, 25-27 Januari yang akan datang.

“Keadaan itu menunjukkan eratnya hubungan persahabatan antara India dan Indonesia. India menganggap Presiden Soeharto seorang pemimpin terkemuka,” katanya pula.

Mengenai hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara, Dubes India mengatakan, dalam periode lima tahun sampai 1988, neraca perdagangan antara kedua negara menguntungkan Indonesia. Ia tidak memberikan rincian.

Tetapi, katanya, untuk pertama kalinya pada tahun 1989, perdagangan itu menguntungkan India dengan nilai ekspor negara itu 80 juta dolar AS, lebih tinggi ketimbang impomya, 51 juta dolar AS.

Komoditi ekspor India ke Indonesia antara lain biji besi, biji aluminium, makanan temak, kapas, tekstil, bahan kimia, dan mesin tekstil, sedangkan ekspor Indonesia mencakup minyak kelapa sawit, kertas, semen, barang pecah belah kulit dan batubara.

India mengkonsumsi sejumlah besar minyak kelapa sawit termasuk dari Indonesia. Peluang itu, katanya, dapat dimanfaatkan oleh para eksporter Indonesia untuk meningkatkan volume ekspornya ke India pada masa yang akan datang.

Hubungan kebudayaan antara kedua pihak terus meningkat, termasuk kerja sama bidang pendidikan, kata dubes negara yang berpenduduk sekitar 800 juta jiwa itu.

 

Jabatan Ketua NAM

Ketika ditanya apakah negaranya akan mendukung Indonesia dalam pencalonan ketua NAM pada pertemuan yang akan datang, Dubes Kalha menyatakan, India sangat menghargai peranan Indonesia dalam Gerakan Non-Blok (NAM).

Semua keputusan yang diambil oleh NAM ditetapkan lewat konsensus, karena itu, penentuan siapa yang akan menjadi ketua NAM tergantung pada seluruh anggotanya, katanya.

Ia menambahkan, posisi Indonesia sebagai salah satu calon ketua NAM mungkin dibicarakan dalam pertemuan Presiden Soeharto dengan para pemimpin India dalam kunjungannya yang akan datang.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RIAliAlatas mengatakan, konferensi menteri NAM dijadwalkan berlangsung di Ghana, September yang akan datang, untuk memutuskan siapa yang akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi X NAM dan sekaligus menjadi ketua NAM.

 

 

Sumber : ANTARA (15/01/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 8-9.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.