PRESIDEN TERIMA LAPORAN TTG SIMPOSIUM ORDE EKONOMI INTERNASIONAL BARU

PRESIDEN TERIMA LAPORAN TTG SIMPOSIUM ORDE EKONOMI INTERNASIONAL BARU [1]

 

Jakarta, Suara Karya

Menteri Perhubungan Emil Salim hari Kamis, telah melaporkan ke Presiden di Cendana, mengenai akan dilangsungkannya simposium Orde Ekonomi Intemasional Baru di Den Haag tanggal 23 dan 24 yad. Simposium diprakarsai Menteri Kerjasama Ekonomi Belanda J. Pronk dan bertujuan menghimpun pejabat, tokoh politik dan para ahli untuk membicarakan masalah-masalah yang menjadi pokok acara sidang khusus Sidang Umum PBB, bulan September mendatang.

Menurut Emil Salim, sidang khusus bermaksud agar beberapa negara meninjau konsep baru untuk menanggapi masalah ekonomi negara-negara berkembang. Dalam hal ini diutamakan hubungan ekonomi internasional yang berdasarkan persamaan. Juga akan dilihat seberapa jauh perlunya penyempurnaan PBB dalam membantu Orde Ekonomi Intemasional Baru.

Enam Kelompok

Simposium akan terdiri dari 6 kelompok, yang pertama kelompok keuangan yang mencakup masalah bantuan penanaman modal, hubungan ekonomi internasional. Kedua kelompok bahan mentah, pangan dan enersi serta pengaruhnya pada Negara-­negara pada negara-negara berkembang. Ketiga kelompok bagaimana kelangkaan mempengaruhi perdagangan. Keempat kelompok mengenai masalah pengambilan keputusan dalam Orde tersebut. Kelima kelompok mengenai pengaruh Orde diatas pada perkembangan Masyarakat Ekonomi Eropa. Dan keenam kelompok mengenai bagaimana semua faktor mempengaruhi gaya hidup negara berkembang.

Keenam kelompok diatas masing-masing dipimpin oleh P.D. Seynes seorang ahli ekonomi Amerika, Nurul Islam tokoh Ekonomi Pakistan, Emil Salim sendiri dari Indonesia, Y. Tinbergen, Perez Quererro dan E. Eppler.

Petunjuk Presiden

Emil Salim yang berangkat ke Den Haag tanggal 21 mendatang petunjuk-petunjuk Presiden a.l bahwa Indonesia menginginkan perkembangan ekonomi internasional bergerak ke arah perataan pembangunan antara negara berkembang. Oleh karena itu kita beriktiar terhadap proses perataan tadi sebagaimana juga kita lakukan di dalam negeri dengan perataan pembangunan antara daerah-daerah.

Atas dasar pertanyaan dikatakan simposium diatas bukan organ pemerintah walaupun ada orang-orang pemerintah di dalamnya. Yang jelas simposium akan dihadiri oleh banyak menteri.

Simposium dikatakan mencoba merumuskan usul pada sidang khusus penyempurnaan struktur PBB mengenai bagaimana arde baru tadi memberi isi pada strategi pembangunan.

Nantinya keputusan simposium akan diajukan Pronk pada kamisi pendahuluan dari sidang diatas. Demikian Emil Salim (DTS).

Sumber: SUARA KARYA (16/05/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 716-717.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.