RI-TANZANIA TINGKATKAN KERJASAMA BIDANG EKONOMI
Dar Essalam, Bisnis Indonesia
Indonesia dan Tanzania pagi ini waktu setempat (Sabtu siang. WIB) akan menandatangani perjanjian kerjasama di bidang ekonorni, teknik, ilmu pengetahuan dan kebudayaan setelah sehari sebelumnya kedua pihak membahas berbagai masalah menyangkut kepentingan bersama.
Perjanjian itu, menurut Menko Ekuin Radius Prawiro kepada Antara, merupakan payung bagi kedua pihak untuk melahirkan perjanjian-perjanjian lainnya. Perjanjian itu akan ditandatangani Menlu Ali Alatas dan Menlu Tanzania Ahmed Hassan Diria disaksikan oleh Presiden Soeharto dan Presiden Ali Hassan Mwinyi di sini, setelah suatu kunjungan singkat Soeharto ke Zanzibar, 20 menit penerbangan dari ibukota Tanzania.
Kedua Presiden kemarin membahas banyak hal bagi kepentingan bersama, yang diperkuat oleh perundingan yang lebih teknis oleh para menteri kedua pihak. Soeharto Ali Hassan Mwinyi mengadakan pertemuan empat mata hanya setengah jam di Istana Dar Es Salam. Kedua pihak membahas upaya peningkatan kerjasama ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, termasuk untuk memperkuat ketjasama Selatan-Selatan antar sesama negara sedang berkembang.
“Banyak bidang yang dapat dikembangkan bagi peningkatan kerjasama Indonesia dan Tanzania,” kata Presiden Ali Hassan Mwinyi.
Kedua negara sejak lama merupakan mitra dagang yang akrab, terutama dalam komoditi cengkeh. Indonesia merupakan pembeli cengkeh terbesar Tanzania sebelum produksi cengkeh Indonesia sendiri meningkat pesat pada tahun-tahun belakangan ini.
Tanzania kata Presiden Mwinyi, berharap bisa menimba pengalaman dari Indonesia dalam kerja-sama eksplorasi gas alam, termasuk eksploitasi dan sekaligus pemasarannya. “Kini, pintu terbuka bagi kalangan swasta Indonesia untuk melakukan investasi dalam berbagai proyek pembangunan di Tanzania.” katanya.
Tanzania memuji peran internasional yang dimainkan Indonesia selama ini, dan berharap pelaksanaan KTT Gerakan Nonblok di Indonesia tahun depan berjalan sukses. Sementara itu Presiden Soeharto menilai peran Nonblok tetap relevan untuk masa sekarang terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat negaranegara anggotanya.
Sumber : BISNIS INDONESIA (07/12/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 496-497.