WARGA HARARE SAMBUT MERIAH KEDATANGAN PAK HARTO
Harare, Media Indonesia
Sepanjang 17 km dari bandar udara ke pusat kota Harare yang dilalui kendaraan yang ditumpangi Presiden Soeharto dan Presiden Robert Mugabe, kemarin berdenyut semarak.
Di kirikanan Jalan ini lambaian tangan rakyat Zimbabwe bagai tak henti-hentinya memberikan salam dan di sana-sini terpampang foto besar Presiden Soeharto.
Sebelumnya di bandar udara dilakukan sarnbutan dengan upacara rniliter, begitu Presiden Soeharto dan rombongan kemarin tiba di Harare, ibu kota Zimbabwe untuk kunjungan kenegaraan selama empat hari.
Seorang gadis berpakaian tradisional sambil membungkuk menyalarni Presiden dan lbu Tien Soeharto, begitu menjejak di burni Zimbabwe yang untuk pertama kalinya dikunjungi Kepala Negara Indonesia.
Presiden Mugabe yang Juni 90 mengunjungi Indonesia menyambut hangat tamunya langsung di tangga pesawat Garuda DC-10.
Dari bandar udara Presiden dan lbu Tien Soeharto langsung menuju Balai Kota untuk menerirna kunci kota dari Wali Kota Harare Simon Chikavaire diiringi tarian tradisional Zimbabwe.
Pada kesempatan itu Presiden mengemukakan Harare tidak asing bagi bangsa Indonesia, karena peranannya dalam perjuangan Zimbabwe untuk mencapai kemerdekaan. “Kota Hararejuga merupakan tempat di mana pertemuan internasional seperti KTT Non Blok dan Konferensi Persemakmuran,” tambah Kepala Negara.
Kepala Negara dan lbu Tien Soeharto sore harinya mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Mugabe, dilanjutkan denganjamuan makan malam kenegaraan.
Air Terjun
Presiden dan Ibu Tien Soeharto hari ini dijadwalkan mengunjungi air terjun Victoria. Pembicaraan resmi empat mata antara kedua Kepala Negara baru akan diadakan besok.
Zimbabwe sebuah negara berpenduduk sekitar 9.987.000 jiwa dulu bernama Rhodesia Selatan (bekas Jajahan Inggris) yang rasialis. Kemerdekaan dicapai rakyat Zimbabwe 15 April 1980 melalui perjuangan fisik yang cukup lama.
Mugabe yang memimpin Partai Zanu saat ini melak sanakan tugas kepresidenannya untuk periode ketiga setelah memenangkan 78% suara (116 kursi) dalam pemilu April 90. Dua partai kecil yakni Gerakan Persatuan Zimbabwe (16% dua kursi) dan Zanu Ndonga satu kursi.
Kemenangan mutlak partainya tersebut mendudukkan Mugabe sebagai Kepala Negara yang kuat bahkan mengatakan tergugah melaksanakan sistem satu partai.
Sumber : MEDIA INDONESIA (03/12/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 292-293.