TUJUAN PEMBANGUNAN HIDUP MAKMUR DAN SEJAHTERA

TUJUAN PEMBANGUNAN HIDUP MAKMUR DAN SEJAHTERA

 

 

Ujung pandang, Angkatan Bersenjata

Tujuan pembangunan kita adalah agar kelak kita dapat hidup makmur, sejahtera dan bahagia dalam masyarakat yang maju berdasarkan Pancasila.

Masyarakat yang demikian tadi, tidak bisa lain kecuali berupa masyarakat industri dengan dukungan pertanian yang tangguh. Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan selama ini, kita terus membangun pertanian dan industri kita. Kita berbesar hati, tidak sedikit kemajuan yang berhasil kita capai dalam pembangunan pertanian dan industri itu.

Di bidang pertanian kita telah berhasil memantapkan swasembada beras, meningk atkan produksi perkebunan, perikanan dan petemakan. Penghasilan jut aan petani kitaj uga dapat kita tingkatkan. Di bidang perindustrian tidak sedikit pabrik-pabrik yang berhasil kita bangun.

Hal tersebut dikemukakan Presiden Soeharto ketika memberikan sambutan pada upacara peresmian Kawasan Industri Makassar beserta 13 pabrik/peru sahaan dan gedung Politeknik Pertanian Universitas Hasanuddin Ujung pandang, Minggu (9-9), di Ujung pandang, yang dihadiri Ibu Tien Soeharto, para Menteri Kabinet Pembangunan V, Pangab Jenderal TNI Try Soetrisno, para pengusaha dan undangan lainnya.

 

Tambah Pesat

Lebih lanjut Presiden Soeharto mengemukakan, dengan langkah­langkah deregulasi, debirokratisasi serta kebijaksanaan-kebijaksanaan lain yang kita ambil, usaha membangun industri ternyata makin bertambah pesat. Tidak sedikit di antara pabrik-pabrik yang kita bangun itu yang berorientasi ekspor. Hal ini jelas sangat membantu usaha kita dalam meningkatkan ekspor non-migas.

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa cabang-cabang industri yang memiliki daya saing yang kuat dan bahkan dapat menjadi industri andalan Indonesia untuk masa-masa mendatang, adalah industri yang mengolah sumberdaya alam. Baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui, serta industri tekstil. Selain itujuga industri perekayasaan dan konstruksi yang memerlukan jam pengerjaan yang besar, serta industri kecil dan kerajinan rakyat.

Untuk dapat mempertahankan daya saing industri-industri yang kita miliki, harus dapat menggunakan, teknologi yang tepat guna. Pada bagian lain Presiden mengatakan, pembangunan kawasan industri memang merupakan bagian dari pembangunan itu sendiri. Sekaligus mempunyai fungsi sebagai sarana penunjang untuk memacu pembangunan industri dan penanaman modal.

Karena itu pembangunan kawasan industri mempunyai fungsi yang sangat strategis. Kita menyadari bahwa pembangunan kawasan industri memerlukan dana yang tidak kecil, perencanaan yang matang dan keahlian. Industri yang dibangun, dalam kawasan industri memerlukan berbagai prasarana dan sarana seperti pelabuhan, jalan, tenaga listrik, air, telepon dan seterusnya. Pemerintah jelas tidak mungkin dapat menyediakan semua kawasan industri yang diperlukan. Karena itulah Pemerintah akan mendorong swasta untuk ikut membangun kawasan-kawasan industri.

 

Harus Digali

Selain itu Presiden mengatakan, dengan selesainya pembangunan gedung-gedung Politeknik Pertanian Universitas Hasanuddin, maka lembaga pendidikan tinggi ini memiliki prasarana pendidikan yang makin baik. Dengan makin baiknya sarana pendidikan yang dimiliki, diharapkan Politeknik Pertanian ini kelak akan dapat melepas lulusan-lulusan yang berkualitas tinggi.

Pembangunan Indonesia Bagian Timur dan daerah-daerah lain di Tanah Air kita yang luas ini memerlukan tenaga-tenaga bidang pertanian yang trampil, berpengetahuan luas dan mempunyai semangat juang yang tinggi. Tanah-tanah pertanian, hutan-hutan dan lautan kita yang luas itu hanya akan memberikan manfaat jika kita mampu menggalinya. Tanpa usaha untuk menggali kekayaan tadi, maka kekayaan alam yang kita miliki tidak akan dapat kita manfaatkan.

Sementara Menteri Perindustrian Ir. Hartarto dalam sambutannya mengatakan, dengan diresmikannya PT. Kawasan Industri Makassar dan 13 pabrik di Ujung pandang ini menunjukkan bahwa perkembangan industri Sulawesi Selatan semakin meningkat. Perkembangan ini diharapkan akan terus berlanjut, mengingat di propinsi ini terdapat potensi sumber daya alam yang besar. Sehingga dapat dikembangkan industri dengan daya saing kuat untuk memasuki pasaran ekspor. (SA)

 

 

Sumber :ANGKATANBERSENJATA(l0/09/1990)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 304-307.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.